Istriku melanjutkan... Benar apa yang papa bilang dulu. Katanya dia mengingat kembali apa yang pernah kami obrolkan saat berdua di teras rumah sambil menikmati kopi dan pisang goreng buatannya.
Kataku saat itu ma jangan bosan-bosan memasak karena suatu saat jika anak-anakmu jauh dari kita, saat mereka menelpon di akhir telepon pasti anakmu akan bilang ma saya sudah sangat rindu dengan masakan mama. Kira-kira bagaimana perasaanmu? Saya bertanya pada istriku sambil menunggu jawabannya. Dengan penuh semangat mama bilang ya pasti saya sangat bahagia mendengarnya. Nah itulah jawaban atas rasa bosanmu jika ingin memasak kataku.
Dari situ setiap hari istriku selalu merasakan suasana hatinya penuh dengan kebahagiaan di tambah setiap telepon, hal yang di lakukan anaknya pasti di ceritakan kepadanya. Dan ketika anak kami masih bersama kami kebiasaannya selalu pulang dari bepergian pasti akan makan masakan mamanya. Mungkin itulah yang membuat anak kami selalu ingin masakan mama.
Lalu saya pun sedikit memberi semangat kepada istriku, ingat bahwa lelahnya usaha orang tua akan terbayar jika suatu saat dari kejauhan anak-anak menghargainya dengan sebuah rasa rindu yang di ucapkan dengan sangat tulus.
Jadi pesan saya kepada semua perempuan yang mengambil keputusan menjadi ibu rumah tangga bahwa jangan bosan-bosan melakukan tugasmu dengan tulus karena itulah pilihan yang mulia di mana rasa bahagia itu hanya akan kita dapatkan ketika waktunya tiba. Dan bahagia itu datang dari orang-orang yang kita sayangi. Mencintai pekerjaan yang kita pilih itu akan memberi kita sebuah makna dalam menjalani hidup ini terutama keluarga tercinta kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H