Masyarakat akan menyesuaikan pendapatannya dengan konsumsinya sehubungan perubahan harga yang terjadi. Upaya yang pertama menaikkan pendapatan itu sendiri. Kemudian masyarakat akan terdorong untuk berhemat. Jika sudah tidak bisa, masyarakat akan menyesuaikan kuantitas pemakaian barang, menurunkan kualitas, atau menggunakan produk subtitusi.
Pada akhirnya akan tercipta titik keseimbangan baru baik dalam hal penawaran dan permintaan barang serta pola konsumsi dan pola hidup baru dalam kehidupan masyarakat sebagai konsumen.
Khusus untuk masyarakat kelas bawah, yang dapat digolongkan sangat miskin, ada yang berpendapat bahwa mereka yang paling berat menanggung dampak kenaikan harga BBM. Penulis berpendapat bahwa BBM naik atau tidak, beban hidup mereka sudah berat dan harus dibantu pemerintah. Pemerintah harus mempunyai program-program yang bersifat jangka pendek dalam bentuk bantuan sosial sementara dan yang bersifat jangka panjang untuk mengentaskan kemiskinan. Subsidi BBM dapat dialihkan untuk mendukung dan meningkatkan jangkauan dan kualitas program-program tersebut.
Seperti biasa, akan terjadi pro dan kontra di tengah masyarakat dan tentu saja kegaduhan politik. Apalagi pada situasi dan kondisi perpolitikan sekarang ini. Akan terdengar lagi argumen-argumen yang mengatasnamakan rakyat dari para politikus baik yang berada di kubu pemerintah maupun oposisi. Sebenarnya yang diharapkan adalah pemerintah dan parlemen dapat bekerja sama untuk menganalisa dampak, mengidentifikasi masalah, dan merumuskan solusi sehubungan dengan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Tapi apakah mungkin begitu?Biarkan saja. Tetapi selanjutnya masalah  subsidi BBM ini tidak lagi akan menjadi subyek bagi  mereka untuk melakukan manuver-manuver politik yang belakangan ini malah seperti memecah belah dan meresahkan masyarakat.
Yang paling penting, seperti yang sudah disampaikan di atas, pemerintah harus memperbaiki dan mempermudah proses birokrasi yang terkait dengan pelayanan masyarakat serta melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi pemberantasan korupsi untuk mengurangi kekecewaan dan kemarahan  rakyat karena kenaikan harga  BBM. Hukuman bagi para koruptor juga harus ditingkatkan, sampai pada hukuman mati.
Kalau saja tidak ada korupsi, mungkin defisit anggaran  sebenarnya tidak perlu terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H