Mohon tunggu...
Charles Brahmanta
Charles Brahmanta Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Dengan karya tulis saya akan diingat,melalui sebuah tulisan akan mampu mengungkap tabir kebenaran. Facebook : Charles Sandy Friz Twitter : Charles Friz IG : charlessandyfriz

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasib Puspo Agro yang Merana dan Berubah Fungsi

30 Mei 2018   20:23 Diperbarui: 30 Mei 2018   20:29 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapak/kios yang tutup di Puspo Agro, dokpri

Awal terbentuknya Puspo Agro bertujuan untuk dapat membantu para petani agar tidak kesulitan dalam memasarkan hasilnya, untuk itu lah Pemprov Jatim  membangun Puspo Agro di Sidoarjo.

Puspo Agro, dokpri
Puspo Agro, dokpri
Ada pun pusat perdagangan Agro di persiapkan untuk di kembangkan di lahan seluas 50 Hektar. Selain itu di proyeksikan juga sebagai pusat perdagangan aneka komoditas agro terbesar dan terlengkap di Indonesia.

Ada beberapa hal terbentuknya dan di bangunnya Puspo Agro di antaranya:

Melimpahnya produksi pangan dan hortikultura Jatim, masih terbatasnya akses dan kurangnya pasar yang representatif untuk memasarkan hasil panen para petani di Jatim.

Di samping itu belum tersedianya tempat atau pasar khusus untuk memasarkan produk pangan dalam skala besar.

Membantu meningkatkan penjualan hasil dari para petani baik skala regional, nasional sampai internasional.

Tapi pada kenyataan semenjak Puspo Agro berdiri hingga sekarang dapat di katakan jumlah pengunjung tidak terlalu banyak. Sepinya pengujung Puspo Agro bisa jadi posisinya agak jauh sehingga para pengunjung enggan berkunjung.

Lapak/kios yang tutup di Puspo Agro, dokpri
Lapak/kios yang tutup di Puspo Agro, dokpri
Saya beberapa kali mengujungi Puspo Agro dari siang hingga malam tetep aja sepi pengunjung bahkan ada beberapa pedagang yang sudah menutup kiosnya. Sangat disayangkan megaproyek yang menghabiskan dana sekitar 500 Miliar ternyata tidak sesuai yang di harapkan.

Sebenarnya dengan adanya Puspo Agro bukan hanya para petani yang di untungkan tapi juga pengunjung karena kita tidak di pusingkan untuk mencari kebutuhan pangan khususnya.

Tapi di balik sepinya Puspo Agro ternyata menyimpan persoalan terutama penghuni rusun. Terbukti ketika saya menghadiri acara reses dari salah satu anggota dewan dari Komisi A DPRD Jatim Dr. Benny,  kebetulan acaranya di adakan Balai Desa Jemundo Sidoarjo.

Reses Dr.Benny Komisi A DPRD Jatim, dokpri
Reses Dr.Benny Komisi A DPRD Jatim, dokpri
Pada saat warga di beri kesempatan untuk menyampaikan keluh kesahnya salah satunya menyampaikan keberadaan para Imigran sangat mengganggu.

Rusunawa di Puspo Agro, dokpri
Rusunawa di Puspo Agro, dokpri
Perlu di ketahui rusunawa di jadikan hunian sementara oleh pengungsi syah dan imigran dari Afganistan. Keberadaan mereka entah sampai kapan belum ada keputusan resmi dari Pemprov Jatim.

Beberapa bulan yang lalu komisi D DPRD Kabupaten Sidoarjo sudah mengetahui bahwa para imgran sering  melanggar aturan terutama jam malam. Tapi sampai sekarang tetep aja para Imigran tetep  melanggar aturan.

Rusun di Puspo Agro Jemundo, dokpri
Rusun di Puspo Agro Jemundo, dokpri
Berharap rumah susun Jemundo dikembalikan lagi fungsinya dan para imigran segera di pulangkan ke negaranya. Pemprov harus bisa mengambil tindakan tegas karena sangat di sayangkan Puspo Agro sudah sepi di tambah lagi adanya polemik baru.

Sebenarnya dengan adanya Puspo Agro masyarakat bisa terbantukan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Cuma ternyata tidak sesuai yang di inginkan komplek Puspo bagaikan kota mati tidak ada penghuninya.

Saat saya berkunjung ketika memasuki areal Puspo Agro aktifitas hanya terlihat di bagian buah saja selebihnya sunyi senyap. Padahal Puspo Agro sangat lengkap dari rusun sampai Bank Pemerintah Daerah ada.

Menyikapi adanya informasi para Imigran pulang hingga larut malam sampai membawa orang luar harusnya segera di ambil tindakan tegas. Jangan sampai Puspo Agro yang sudah merana malah berubah fungsi ke hal negatif. Yang terpenting lagi fungsi utama rusunawa di kembali lagi agar tidak ada kecemburuan dari masyarakat sekitar.

Karena awal  di bangunnya rusunawa memang di peruntukkan untuk para pedagang di Puspo Agro dan masyarakat  sekitar di sesuaikan dengan pendapatannya.

Keluh kesah warga di dasari atas kecemburuan warga yang mana para pengungsi segala kebutuhan di penuhi oleh Pemerintah Provinsi.

Melalui tulisan ini Pemprov Jatim di harapkan Puspo Argo bisa kembali ramai lagi entah gimana caranya.

Khusus untuk pengungsi dan Imigran segera di tentukan sampai kapan mereka tinggal di rusunawa.

Di khawartirkan kalau terlalu lama kasus imigran akan menimbulkan masalah sosial yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun