Mohon tunggu...
Charles Brahmanta
Charles Brahmanta Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Dengan karya tulis saya akan diingat,melalui sebuah tulisan akan mampu mengungkap tabir kebenaran. Facebook : Charles Sandy Friz Twitter : Charles Friz IG : charlessandyfriz

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketakutan Media Bilamana Tommy Soeharto Jadi Presiden

17 Maret 2017   00:47 Diperbarui: 17 Maret 2017   10:00 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tommy Soeharto(Wartakota tribunnews.com)

Untuk memimpin suatu Negara tidak mudah dibutuhkan orang yang ahli dibidang Pemerintah selain paham akan kemauan rakyatnya.

Jangan sampai jadi Presiden justru mempunyai niat lain alias memperkaya diri sendiri atau memasung hak untuk bersuara.

Jadi pemimpin harus siap terima dikritik dan masukan dari rakyatnya.

Tahun 2019 Negara kita kan melakukan pemilihan Presiden.

Oleh karena itu beberapa Partai sudah menyiapkan beberapa nama untuk diajukan jadi Capres.

Salah satunya Partai Parsindo (Partai Swara Rakyat Indonesia) yang mana sudah menunjuk Tommy Soeharto sebagai Capres.

Pastinya masyarakat sudah tidak asing lagi dengan sosoknya Tommy Soeharto sebagai anak dari Presiden Soeharto.

Kalau bicara H.M.Soeharto jelas semua Rakyat Indonesia  mengetahui kiprahnya selama menjadi Presiden.

Sebagai Presiden yang cukup lama memimpin otomatis masyarakat sangat hapal tentang program hingga keluarganya.

Salah satu anak dari H.M. Soeharto yang terkenal adalah Hutomo Mandala Putra atau yang lebih dikenal Tommy Soeharto.

Sepang terjang Tommy lebih banyak dikenal masyarakat luas didunia balap sebagai pereli. 

Perlu diketahui juga Tommy pernah terlibat kasus hukum untuk mengetahui lebih detailnya. 

Berikut ini sekilas kasus yang pernah menjerat Tommy Soeharto:

Dimulai dari tahun 2002 hingga 2006, ia dipenjara atas merencanakan pembunuhan terhadap Hakim Agung Syafiuddin Kartasasmita.

 Pada 26 Juli 2001, kepemilikan senjata api dan amunisi, dan sengaja melarikan diri.

 Selanjutnya Tommy ditangkap pada November 2001 dan mulai menjalani hukumannya sejak 16 Agustus 2002. Awalnya Tommy mendekam di Lembaga Perrmasyarakatan (LP) Batu, Nusakambangan, namun sejak 3 April 2006, ia dipindahkan ke Lembaga Permasyarakatan Narkotika Cipinang.

Ia dibebaskan bersyarat pada 30 Oktober 2006 dan diharuskan untuk mengikuti pengawasan dan pembinaan di Balai Pemasyarakatan (Bapas) Salemba hingga masa hukumannya berakhir.

Kalau sudah begini silakan masyarakat memberi kesimpulan apakah Tommy layak dijadikan Presiden?

Bukan itu saja ketika Tommy jadi Presiden imbas atau kekuatiran yang ditakuti para awak Media adalah kemerdekaan bersuara akan terpasung.

Berkaca dari Soeharto dimana semua Media dikontrol atau dilakukan penyensoran.

Kalau medianya tidak mau dikontrol otomatis harus siap dibredel.

Begitu banyak media yang merasakan Pembredelan diera Presiden Soeharto.

Bagaimana pun gaya kepemimpinan Tommy pastinya tidak jauh beda dengan ayahnya yang serba otoriter.

Selain itu ketakutan lain akan munculnya masa orde baru jilid dua.

Memang setiap Pemimpin pasti mempunyai kekurangan dan kelebihan tapi berdasarkan rekam jejaknya sudah tergambar jelas karakter dari sosok Tommy.

Semua kita kembalikan kepada masyarakat sebagai pemilih  apakah layak Tommy Soeharto dijadikan Presiden.

Bagaimana pun antara ayah dan anak dalam memimpin  ada perbedaan meskipun tidak akan jauh beda gayanya.

Dan berharap kalau nantinya Tommy terpilih menjadi Presiden pola - pola terdahulu yang diterapkan oleh Ayahnya jangan sampai digunakan kembali oleh Tommy.

Untuk itu lah kita tunggu saja tahun 2019 apakah Tommy Soeharto benar - benar jadi Presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun