Banyak yang mengira dan beranggapan kalau Eceng Gondok hanya lah tanaman penganggu dan tidak ada manfaatnya sama sekali.
Untuk mengetahui lebih jelas Eceng Gondok adalah salah satu jenis tumbuhan air yang mengapung.
Dalam kategori ilmiahnya Eceng Gondok biasa disebut dengan Eichhornia Crassipes.
Ternyata Eceng Gondok mampu dibuat kerajinan tangan memang tidak semua orang bisa mengerjakan ini.
Kita tahu tanaman tersebut sangat mudah ditemui.
Pastinya semua berpikiran apa bisa tanaman sampah bisa dirubah menjadi kerajinan dengan harga mahal.
Awalnya pun saya tidak terlalu percaya apa benar Eceng Gondok bisa dibuat kerajinan tangan?
Otomatis mulai mencari siapa pengerajin yang biasanya mengerjakan Eceng Gondok secara profesional.
Ketemu lah satu sosok yang cukup dikenal didunia Eceng Gondok yaitu Pak Supardi dan Bu Wiwit.
Melalui tangan Pak Supardi dan Bu Wiwit Eceng Gondok berubah menjadi sesuatu yang mempunyai nilai jual lebih.
Ada pun Pak Supardi mulai menggeluti  dunia Eceng Gondok kurang lebih sudah sepuluh tahun.
Awalnya, ada pelatihan kerajinan Eceng Gondok yang digelar persatuan istri purnawirawan TNI Polri yang dikhususkan keluarga miskin (gakin) di perkampungannya.
Karena waktu itu peserta gakin kurang dari 30 orang, akhirnya Wiwit Manfaati, istri Supardi pun mengikuti pelatihan tersebut.Â
 Pelatihan tersebut didakan di tahun 2007  berawal dari pelatihan tersebut akhirnya Wiwit terus berlatih membuat kerajinan tangan yang berbahan baku dari Eceng Gondok.
Awalnya hasilnya kerajinannya semuanya diberikan ke tetangga secara cuma-cuma.Â
Akhirnya Supardi dan istrinya pun diminta untuk memaparkan produk kerajinan tas Eceng Gondok di Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya.
Dan sampai sekarang usaha Pak Supardi menjadi andalan dari Pemkot Surabaya.
Dan pastinya untuk usaha ini tidak semudah membalikan telapak tangan hingga menjadi besar seperti ini ujarnya.
Perlu diketahui beliau ini tidak pelit ilmu untuk berbagi dalam setiap pelatihan.
Selain itu usaha dari Pak Supardi dan Bu Wiwit merupakan UKM binaan dari Walikota Surabaya Bu Risma.
Yang perlu ketahui juga Bu Wiwit sudah memproduksi 4.000 unit lebih tas eceng gondok untuk peserta PrepCom 3 for Habitat III.
Ada pun pelanggan souveri ini kebanyakan tamu penting Pemkot Surabaya  yang berasal dari dalam dan luar negeri.
Nampak dirumah yang sekaligus dijadikan workshop berjejer begitu banyak penghargaan.
Per minggu kurang lebih Pak Supardi membutuhkan  bahan baku Eceng Gondok sebanyak tiga kwintal untuk memproduksi tas.
Untuk mempelancar pekerjaan Pak Supardi dibantu tetangganya yang berasal dari daerah Bangkingan,Jeruk dll.
Semoga ilmu dari Pak Supardi dan Bu Wiwit bisa menular untuk mengelolah limbah sesuai dengan fungsi dan kegunaannya agar tidak mencermari lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H