Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Anthony Ginting, Harapan Semata Wayang dan Kans vs Loh Kean Yew di Final BAC 2023

30 April 2023   10:06 Diperbarui: 30 April 2023   11:31 880
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anthony Ginting saat tampil di perempat final BAC 2023. Ia jadi harapan satu-satunya di final: dok PBSI via Kompas.com

Sembilan wakil di perempat final hanya dua ke semifinal. Kemudian, hanya satu dari dua wakil itu ke partai pemungkas.

Demikian ringkasan perjalanan wakil Indonesia di Kejuaraan Badminton Asia 2023 atau Badminton Asia Championship (BAC) 2023.

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti belum mampu melewati hadangan unggulan pertama dari Cina, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong di delapan besar, Jumat (28/4/2023). Pasangan yang kini berjuang di luar Pelatnas PBSI itu takluk straight set, 11-21 dan 17-21.

Demikian juga ganda campuran pelatnas Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari yang sempat memaksa Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie bermain tiga gim. Namun pada akhirnya menyerah di set penentuan dari unggulan delapan asal Malaysia itu, 17-21, 21-15, dan 19-21.

Tiga harapan terakhir ganda putra pun kandas di babak yang sama. Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana menyerah 14-21 dan 17-21 dari unggulan empat asal Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang menjadi unggulan ketiga tampil antiklimaks. The Daddies harus menyerahkan tiket semifinal kepada unggulan enam dari India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, 11-21 dan 12-21.

Pil pahit juga ditelan unggulan pertama Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Versi terbaik mereka tidak mengemuka saat meladeni Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.

Fajar/Rian yang adalah pasangan nomor satu dunia sempat berjuang merebut momentum di gim pembuka saat mengejar ketertinggalan 17-20 menjadi 20-20. Namun, kesempatan itu kemudian lepas.

Alih-alih bangkit di set kedua dan memaksa pertandingan berlangsung rubber game, Fajar/Rian malah melakukan banyak kesalahan sendiri. Akibatnya, Fajar/Rian mau tidak mau membiarkan unggulan delapan dari Malaysia itu melaju.

Tidak seperti di babak perempat final Malaysia Open 2023 yang berlangsung tiga set dan berujung kemenangan. Kekalahan dua gim langsung, 20-22 dan 15-21, pun membuat harapan Negeri Jiran itu bisa memperkecil skor "head to head" menjadi 4-7.

Jorji belum puas

Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi sebenarnya punya kans melangkah lebih jauh. Menghadapi sesama pasangan non-unggulan dari Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai, keduanya bisa merebut gim pembuka.

Sayangnya, momentum itu tidak berhasil dijaga di set kedua, juga set penentuan. Pasangan Thailand yang sesungguhnya punya jam terbang lebih tinggi  dan kini berada di ranking 10 BWF itu akhirnya bisa mengunci kemenangan 21-16, 18-21 dan 11-21.

Seperti Febriana/Amalia di ganda putri, Gregoria Mariska adalah tumpuan terakhir di sektor tunggal putri.

Memang tidak mudah bagi Jorji untuk melompat lebih tinggi. Ia harus bertarung dengan unggulan tiga, Chen Yu Fei.

Jorji punya ranking dunia lebih rendah. Begitu juga tertinggal 2-5 dalam skor pertemuan, termasuk perjumpaan sebelumnya di perempat final All England 2023 yang berlangsung sangat ketat dengan skor akhir 22-24 dan 21-23.

Kali ini pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu sempat memaksa pertarungan berlangsung hingga tiga set. Namun, di gim terakhir, Jorji kurang mampu menjaga fokus dan menemukan strategi yang tepat untuk mengulangi kemenangan seperti di set kedua.

Jorji takluk 10-21, 21-19 dan 13-21 sekaligus kehilangan kesempatan berlaga di babak empat besar.

"Hari ini Chen Yu Fei bermain stabil dari awal sampai akhir. Sayang tadi di gim pertama saya tidak bisa kasih tekanan sehingga terlalu mudah untuk dia. Setelah itu, saya pastinya terkuras ya untuk berjuang karena sudah kalah di gim pertama," ungkap Jorji usai laga melansir situs resmi PBSI.

Jorji pun sukses penuhi target. Sekaligus menjadi pengalaman penting bagi pemain yang memiliki grafik penampilan yang kian membaik. Buktinya, tak berapa lama lagi, Jorji akan menghuni ranking 10 dunia.

Jorji akan menjadi tunggal putri pertama sejak Mia Audina pada 1999 yang kembali menembus jajaran elite dunia.

"Sejujurnya saya ingin hasil lebih tapi semoga ini bisa jadi bekal saya menuju Piala Sudirman dan rangkaian turnamen yang cukup padat setelahnya. Saya ingin lebih stabil," tegas Jorji.

Dejan/Gloria Kandas

Perjalanan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjadja akhirnya terhenti di semifinal. Kemenangan dalam laga menegangkan menghadapi Rohan Kapoor/Reddy Sikki, pasangan India yang melangkah dari babak kualifikasi di babak sebelumnya gagal berlanjut ketika menghadapi pasangan China, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin.

Di atas kertas memang kedua pasangan punya peluang yang sama. Ranking dunia tak terpaut jauh dan skor perjumpaan sama kuat.

Dejan/Gloria, pemain non-pelatnas yang kini berada di posisi 19 BWF tidak bisa mengelola tekanan saat kembali bersua lawan yang sudah dua kali mereka hadapi sebelumnya.

Pada perjumpaan sebelumnya di babak semifinal Indonesia Masters 2022, Dejan/Gloria takluk setelah bertarung tiga set, 17-21, 21-15, dan 21-23.

Di pertemuan ketiga ini, keduanya kembali menuai hasil negatif dalam penampilan lebih jauh dari kata memuaskan. Dejan/Gloria kalah dua set, 17-21 dan 15-21 dari pasangan dengan peringkat dunia dua anak tangga di belakang mereka.

Indonesia pun hanya memiliki Anthony Sinisuka Ginting. Ginting melewati banyak ujian yang tentu saja membuatnya makin percaya diri.

Di babak delapan besar, pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat ini harus membuat para penggemarnya ikut senam jantung. Duel menguras emosi dan tenaga kontra Li Shi Feng dari China kemudian berakhir dramatis, 10-21, 23-21, dan 26-24.

Ginting bermain sangat baik dalam perebutan tiket final menghadapi Kanta Tsuneyama. Ia bermain penuh percaya diri.

Keberanian yang membuatnya bisa mengeluarkan semua kemampuan terbaiknya untuk membendung agresivitas pemain Jepang itu.

Pertahanan rapat, serangan mematikan, adalah sedikit dari banyak kualitas yang ditunjukkan Ginting dengan sangat meyakinkan terutama setelah interval.

Ginting yang menjadi unggulan kedua di turnamen ini tidak memberi kesempatan kepada Kanta untuk bermain seperti di pertemuan sebelumnya di babak perempat final Malaysia Open 2023.

Saat itu, Kanta menang dua gim, 21-14 dan 21-16. Kini Ginting membalasnya dengan kemenangan dua set pula, 21-13 dan 21-16 dalam waktu 37 menit.

Kemenangan atas pemain ranking 15 BWF itu jelas sarat makna. Ginting akhirnya mengejar ketertinggalan dalam skor pertemuan yang kini menjadi 3-3.

Lebih penting dari itu, Ginting melesat ke final sebagai wakil semata wayang Indonesia. Ginting akan menatap final pertamanya di Kejuaraan Asia.

Versus Loh Kean Yew

Ginting, begitu pula kita, tentu tak ingin hanya sebatas menjadi finalis. Tidak cukup mengukir pencapaian terbaik dengan sekadar bermain di partai pemungkas.

Ginting diharapkan bisa menggapai klimaks. Lawan yang akan dihadapi adalah Loh Kean Yew dari Singapura.

Juara dunia 2021 itu membendung laju pemain Cina, Lu Guang Zu dalam dua set, 21-19 dan 21-15, sekaligus memperpanjang catatan kemenangan menjadi 2-1 atas pemain berperingkat 14 BWF itu.

Bersua pemain yang berada di ranking tujuh BWF akan menjadi tantangan tersendiri bagi Ginting. Sesungguhnya, pemain yang kini berada di posisi dua dunia, punya sejumlah keunggulan.

Selain peringkat dunia yang lebih baik, Ginting juga memimpin 3-2 dalam catatan perjumpaan. Ginting pun sanggup memberi kekalahan pada pemain berdarah Malaysia itu di pertemuan sebelumnya di fase grup BWF World Tour Finals 2022, 21-12 dan 23-21.

Hanya saja, Ginting tetap patut waspada. Loh sedang di jalur positif untuk mengukir sejarah lainnya bagi Negeri Singa. Setelah menjadi juara dunia, ia pun ingin mempersembahkan medali emas Kejuaraan Asia bagi Singapura sekaligus menambah perbendaharaan prestasinya.

Apakah mimpi dan harapan besar itu bisa terpenuhi? 

Sheikh Rashid Bin Hamdan Indoor Hall, Al Nasr Club, Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu (30/4/2023) petang WIB nanti akan menjadi saksi.

Oh ya, para penggemar di Tanah Air bisa mengikuti perjuangan Ginting yang akan tampil di partai keempat secara langsung melalui TVRI Sport. Laga final akan dimulai pukul 13.00 waktu setempat atau pukul 16.00 WIB.

Selamat berjuang Ginting!

Jadwal final BAC 2023, Minggu (30/4/2023): tournamentsoftware.com
Jadwal final BAC 2023, Minggu (30/4/2023): tournamentsoftware.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun