Pengaruh India
Saat ini, untuk menikmati sepiring mi Aceh bukan lagi perkara sulit. Restoran dari berbagai level ukuran, harga, dan tempat yang menyajikannya bisa ditemukan dengan mudah.
Mi Aceh sudah menembus ruang dan waktu. Mengembara jauh dari tanah kelahirannya.
Mie Aceh 46 Pamulang dalam banyak hal sungguh mewarisi cita rasa khas mi Aceh umumnya. Rasanya yang pedas datang dari racikan bumbu khusus yang melumuri mie kuning tebal dengan irisan daging sapi, atau makanan laut seperti udang.
Ia disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih, dan tentu saja, pedas. Tidak lupa ada taburan bawang goreng dengan sepiring kecil emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis sebagai pendamping.
Menariknya, sebagaimana tersedia di Mie Aceh 46 Pamulang, tersedia sejumlah pilihan tingkat keenceran kuah, mulai dari mi goreng tumis (sedikit berkuah), mi goreng basah, dan mi goreng kering.
Bila membuka lembaran sejarah, hidangan tersebut sebenarnya tidak lahir tanpa alasan. Kita tentu bertanya-tanya atas sejumlah hal yang terlihat dari hidangan yang tersaji.
Mengapa mi jenis ini bisa memuat kandungan kari yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari masakan India?
Pun, apakah ada hubungan antara Aceh dan Cina atau Tionghoa sehingga memunculkan perpaduan mi Aceh?