Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Cek Lemari Anda! Lebaran (Tidak) Identik dengan Pakaian Baru

18 April 2023   22:16 Diperbarui: 18 April 2023   22:20 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam balutan sarung: KOMPAS.com/IHSANUDDIN

Lebaran sudah di depan mata. Momen spesial untuk merayakan kemenangan setelah melewati puasa selama sebulan selama Ramadan. Sekaligus mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, teman, dan sebagainya.

Lantas, apa yang harus dipersiapkan untuk menyambut hari istimewa itu? Selain makanan, apakah pakaian juga termasuk di dalamnya?

Dengan kata lain, apakah Idul Fitri sudah sedemikian identik dengan pakaian baru?

Sah-sah saja, kita berpenampilan yang terbaik saat mengunjungi kerabat dan sanak saudara untuk mempererat kembali ikatan persaudaraan dengan saling memberi maaf. Kita mau terlihat sempurna dalam balutan pakaian pilihan.

Cek lemari

Apakah yang terbaik itu harus selalu baru? Tentu tidak!

Kita bisa membuka kembali lemari pakaian untuk menemukan yang terbaik dari yang sudah ada. Pakaian yang sebelumnya sudah dibeli dan masih pantas untuk dikenakan kembali.

Bila tidak ingin terkesan monoton, sesungguhnya bisa membuat tampilan baru dengan "mixed and match" kreatif.

Memang soal selera terkadang tidak bisa diperdebatkan. Namun, tidak dapat dielak terkadang kita menjadikan tren sebagai tolak ukur, meski terkadang tidak selalu sesuai dengan keinginan dan karakter kita.

Dina Midiana, perancang busana dan pakar tren dari Indonesian Fashion Chamber (IFC) menyebut fashion terdiri dari enam estetika utama yakni memikat, artistik dan ekspresif, klasik dan elegan, eksotis dan dramatis, manis dan feminis, serta sporty. 

"Setiap orang biasanya terdiri dari kombinasi dua atau tiga ciri fashion. Penting untuk mengenali apa milik Anda sebelum memutuskan untuk mengikuti tren," tegas Dina melansir thejakartapost.com (29/4/2022).

Saat Lebaran, biasanya orang akan tampil dengan nuansa putih. Pilihan tersebut tidaklah keliru. Secara filosofis, putih berarti bersih dan suci.

Masa puasa adalah masa pembersihan dan penyucian diri. Saat Lebaran itulah puncak dari perjalanan spiritual para pemeluk teguh untuk membersihkan diri.

Menurut Dina, selain putih, pakaian yang simple dengan warna lembut atau pastel juga menjadi pilihan favorit.

Selain itu, tidak ada salahnya juga mengenakan pakaian bernuansa lebih berani. Malah cocok bagi kulit orang-orang Indonesia untuk mengenakan pakaian dengan warna-warna cerah. Sesungguhnya, tidak ada aturan yang mengikat.

Lebaran hampir selalu dikaitkan dengan pakaian berwarna putih: kompas.com
Lebaran hampir selalu dikaitkan dengan pakaian berwarna putih: kompas.com

Sejumlah inspirasi

Linda Anggrea, direktur kreatif Buttonscarves memberikan sejumlah inspirasi busana yang bisa dikenakan saat Idul Fitri.

Pertama, kaum wanita bisa memadukan gaun polos dengan syal bermotif. Begitu juga sebaliknya. Tidak ada salahnya mengambil pilihan berani dan terbuka pada berbagai kemungkinan baru untuk memadukan warna yang kontras.

Dina juga menganjurkan untuk memilih produk-produk dalam negeri. Menjatuhkan pilihan produk karya desainer lokal yang tidak kalah bagus. Sekaligus ambil bagian dalam upaya mengurangi jejak karbon.

Tidak menutup kemungkinan memadukan gaun dengan pola tradisional yang diangkat dari motif pakaian tradisional di Indonesia yang sangat kaya.

Kedua, selain warna putih, Lebaran juga sudah lekat dengan sarung. Jenis pakaian pria yang satu ini hampir tidak pernah usang dimakan waktu. Bahkan sudah memiliki aura Islami yang kuat.

Sarung ini mudah dikenakan, nyaman, dan sejuk. Tak kalah penting, banyak kegunaannya. Selain menjadi penutup bagian bawah, juga bisa menjadi selendang, atau bahkan selimut saat cuaca dingin.

Sarung juga dipakai di berbagai kesempatan, saat ibadah hingga silaturahmi. Presiden Joko Widodo pun menjadi salah satu tokoh yang tidak pernah lepas dari sarung. Begitu juga wakil Presiden K.H Ma'ruf Amin.

Presiden Jokowi bahkan tidak segan memadukan sarung dengan kemeja bahkan jaket pada kesempatan formal.

Sarung sesungguhnya menjadi pilihan yang mudah namun bisa tetap terlihat elegan dengan berbagai item, mulai dari kaus oblong, kaus berkerah, jaket, sneakers, hingga boots. 

Ketiga, baiklah saat memilih pakaian untuk tetap memasukan unsur lokal. Mengenakan pakaian dengan sentuhan etnik, termasuk juga batik di dalamnya.

Sesungguhnya tersedia berbagai warna dan motif batik yang bisa disesuaikan dengan keinginan.

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam balutan sarung: KOMPAS.com/IHSANUDDIN
Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam balutan sarung: KOMPAS.com/IHSANUDDIN

Nyaman

Meski terlihat gampang, perkara memilih pakaian sesungguhnya tidak bisa dilakukan secara serampangan.

Baiklah memilih bahan yang nyaman yang mampu menyerap keringat dengan baik. Tujuannya agar kita tetap merasa nyaman dan segar sepanjang hari saat berkumpul dengan sanak famili dan kerabat. Juga menghindari bau tak sedap saat berada di dekat orang lain.

Selain itu, memilih potongan yang tepat agar terlihat santun. Jangan sampai justru memilih pakaian terlalu ketat yang justru memantik kesan buruk dan menghambat pergerakan.

Setiap orang perlu memperhatikan bentuk tubuhnya. Tidak semua yang terlihat di media sosial dan layar televisi cocok untuk setiap orang.

Penting untuk tetap melihat ke dalam diri, menemukan kombinasi yang membuat kita tidak sampai kehilangan identitas diri.

Bila Anda masih bingung, maka baiklah untuk mencoba beberapa penampilan sebelum menjatuhkan pilihan.

Bagi siapa saja, sesungguhnya dalam berpakaian tidak hanya untuk terkesan modis dan menuai pujian, tetapi yang terpenting adalah merasa nyaman dan tidak sampai kehilangan kepercayaan diri.

Sarung dan pakaian bernuansa putih masih tersedia di lemari Anda bukan?  Kalau demikian, semestinya kita tak harus repot-repot memburu pakaian baru!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun