Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Rekor Baru "Monster" Haaland, Alarm Bahaya Muenchen, dan Lukaku yang Belum Habis Harapan

12 April 2023   09:05 Diperbarui: 12 April 2023   19:29 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi para pemain City merayakan gol Haaland ke gawang Bayern Muenchen: AFP/Paul Ellis via Kompas.com

Etihad Stadium benar-benar menjadi panggungnya tuan rumah Manchester City. Bayern Muenchen tak berdaya di leg pertama babak perempat final Liga Champions 2022/2023, Rabu (12/4/2023) dini hari WIB.

Kemenangan tiga gol tanpa balas menjadi modal penting bagi The Citizen menuju semifinal. Sementara Die Roten harus bekerja keras dan mengharapkan campuran tangan Dewi Fortuna di kandangnya nanti bila ingin membalikkan keadaan.

Statistik akhir memang menempatkan tim tamu dalam posisi unggul. "Ball possession" 56 persen dan 12 "shots" kepunyaan Muenchen itu menjadi tak berarti dengan tak satu pun dari 4 tendangan tepat sasaran yang berujung gol.

Sebaliknya, City yang tak dominan dalam penguasaan bola justru tampil lebih efektif. Hal ini terlihat dari jumlah "shots on target" dan gol yang tercipta. Dari 17 percobaan, mayoritas mengancam gawang, dan tiga di antaranya menjadi gol.

Penampilan City juga menghibur dalam bagaimana setiap gol tercipta. Rodri memecah kebuntuan saat laga berjalan 27 menit dengan cara spektakuler. Tendangan kaki kiri melengkung begitu akurat di sudut atas gawang Yann Sommer.

City kemudian intens memberikan ancaman terutama di 20 menit akhir pertandingan. Momen-momen krusial yang tidak sanggup diantisipasi dengan sempurna oleh FC Hollywood.

Kecakapan individu dan keterampilan memaksimalkan ruang diperagakan secara bergantian oleh Bernardo Silva dan Erling Haaland. Bahkan pemain yang disebutkan terakhir menjadi bagian tak terpisahkan dari dua gol di menit ke-70 dan 76 itu.

Haaland mengirim umpan silang yang ditanduk Bernardo Silva dengan sempurna. Sebelumnya, Haaland mendapat bola dari Jack Grealish yang dengan cekatan merebutnya dari Dayot Upemacano.

Enam menit berselang Haaland menunjukkan kelasnya. Seperti dikagumi banyak orang tentang bagaimana ia bisa sedemikian produktif dan produktivitas yang dicapai di antaranya dengan gol-gol yang dicetak memaksimalkan peluang-peluang rumit.

Haaland dengan jitu meneruskan umpan John Stones melewati penjagaan Sommer.

Apakah Bayern sama sekali tidak punya peluang? Tentu tidak.

Dari kesempatan yang sangat sedikit ada satu momen penting yang terjadi di awal babak kedua. Mantan pemain City, Leroy Sane memaksa Ederson Moraes melakukan penyelamatan krusial.

Hanya patut diakui selain dalam urusan mencetak gol, City juga punya soliditas dan kreativitas yang layak diacungi jempol.

Hampir semua pemain pilihan Pep Guardiola mendapat skor bagus, jauh lebih tinggi dari para pemain Muenchen.

Lini tengah mereka dengan Rodri, Bernardo Silva, dan Kevin de Bruyne sanggup meredam para pemain seperti Joshua Kimmich, Leon Goretzka, dan Kingsley Coman.

Di barisan belakang, Nathan Ake melanjutkan musim yang luar biasa dengan penampilan nyaris tanpa cela untuk membentuk kekuatan dengan Manuel Akanji, John Stones, dan Ruben Dias.

Lini serang? Jangan lagi ditanya. Haaland dan Grealish begitu bagus.

Haaland menandainya dengan gol, sementara Grealish terwujud dalam perjuangan tak kenal lelah hingga menunjukkan cara terbaik memberikan asis.

Apakah ada pemain Bayern yang tampil menonjol di lag aini? Sulit menemukan salah satunya selain Sommer yang meski tiga kali kecolongan tetapi mampu menghindari gawangnya dari kebobolan lebih banyak.

Rekor "Monster" Haaland

Kata ini tidak dalam arti fisik melainkan produktivitas dan aksinya di lapangan pertandingan. Haaland benar-benar mengerikan. Mesin gol baru yang membuat para fan semringah.

Tambahan satu gol di pertandingan ini menempatkan namanya dalam buku sejarah Liga Premier Inggris.

Dengan koleksi 45 gol yang tercipta hanya dalam 39 laga di semua kompetisi sejauh ini, ia pun otomatis menjadi pemain dengan jumlah gol terbanyak dalam satu musim sejak Liga Premier berdiri 30 tahun lalu.

Menariknya, Haaland menjadi satu dari sedikit pemain yang punya akumulasi gol ke gawang Bayern pada urutan atas.

Ini adalah gol kelimanya dalam tujuh laga kontra raksasa Bundesliga itu, setelah sebelumnya melakukan bersama Borussia Dortmund.

Torehan Haaland sudah melewati para pemain beken saat ini dan sebelumnya yakni Mohamed Salah dari Liverpool dan mantan penyerang Manchester United asal Belanda, Ruud van Nistelrooy.

Van Nistelrooy mencetak 44 gol untuk Setan Merah pada musim 2022/2023 yang membutuhkan 52 pertandingan. Salah mencetak gol dengan jumlah yang sama dan membutuhkan jumlah pertandingan yang sama yang dilakukan musim 2017/2018,

Haaland mencetak satu gol lebih banyak dengan 13 pertandingan lebih sedikit. Membuat banyak orang tak segan mencapnya "monster." Ia begitu efektif dan efisien di depan gawang.

Ia bisa memaksimalkan potensi diri dan kesempatan. Sepuluh gol dengan kaki kanan, tujuh dengan kepalanya, empat dengan kaki kiri. Juga dari berbagai posisi mulai dari luar kotak penalti hingga berhadapan langsung dengan kiper lawan dalam tendangan 12 pas.

Usia Haaland baru 22 tahun. Ia pun baru semusim di Etihad. Debut yang sungguh membuat orang berdecak kagum sama seperti Salah di tahun pertama berseragam Liverpool.

Bedanya, Haaland benar-benar menjalani musim pertama di kompetisi ini, sedangkan Salah sebelummya pernah bermain untuk Chelsea. Nistelrooy butuh adaptasi di musim pertama sebelum meledak setelah itu.

Awal manis yang ditorehkan Haaland yang sebenarnya lahir di Inggris, tepatnya di Leeds sebelum hijrah ke Norwegia di usia tiga tahun, jelas membangkitkan optimisme di tubuh City.

Ia diprediksi bisa memecahkan rekor-rekor berikutnya, setelah tak lebih dari sebulan lalu menjadikan dirinya sebagai pencetak gol terbanyak City dalam semusim.

Terdekat adalah rekor Van Nistelrooy sebagai pemain Liga Inggris yang mencetak gol terbanyak dalam semusim di Liga Champions.

Dengan 11 gol di tangan, Haaland hanya butuh satu gol lagi untuk menyamai torehan Nistelrooy pada musim 2022/2023 itu.

Di sisi lain, tanda tanya pun mengemuka. Apakah ia akan tetap menyandang status itu di musim-musim berikutnya?

Pemetaan 45 gol Erling Haaland musim ini: bbc.com
Pemetaan 45 gol Erling Haaland musim ini: bbc.com

Alarm Bahaya Bayern

Pil pahit telah ditelan Bayern bersama pelatih anyar Thomas Tuchel yang melanjutkan estafet dari Julan Nagelsmann yang dipecat secara mengejutkan. Mengejar defisit tiga gol untuk meredam ambisi City mengakhiri penantian panjang menjadi juara Eropa.

Bermain di Allianz Stadium adalah penyuntik semangat. Namun, skor akhir ditentukan oleh faktor-faktor lain pula.

Tuchel yang sadar betul kehadirannya penuh ekspektasi tinggi punya rekam jejak bagus. Jejak masa lalu itu sekiranya menjadi modal untuk melewati masa-masa kritis.

"Ini tidak terasa seperti 3-0 tetapi ini adalah 3-0. Merupakan tugas besar untuk membalikkan keadaan tetapi kami tidak akan menyerah," aku mantan pelatih Chelsea itu melansir bbc.com.

City tentu belajar dari musim-musim sebelumnya terutama saat mimpi indah diusik secara dramatis oleh Real Madrid. Peluang besar untuk kembali menghadapi Madrid yang akan bertarung dengan wakil Inggris lainnya, Chelsea di babak yang sama.

Ditambah lagi Guardiola sudah sangat paham atmosfer sepak bola Jerman. Pengalamannya tiga musim menjadi juru taktik Bayern, sejak 2013 hingga 2016 adalah bekal untuk menjaga agar peluang emas di depan mata tidak sampai lenyap.

"Itu adalah hasil yang luar biasa tapi saya sedikit tahu apa yang bisa terjadi di Munich. Jika Anda tidak tampil bagus, mereka bisa mencetak satu, dua, tiga. Saya tahu itu, para pemain tahu itu," tegas Guardiola.

Dari pertandingan ini kita tentu sudah bisa berandai-andai. Menurutmu, ke mana arah pendulum akan bergerak? Tetap ke City atau justru akan balik ke Bayern?

Harapan Lukaku

Di pertandingan lainnya Romelu Lukaku ikut menjadi pembeda. Ia mencetak satu dari dua gol kemenangan Inter Milan di kandang Benfica. Gol pembuka tercipta di menit ke-51 melalui tandukan Nicolo Barella.

Kredit khusus untuk Lukaku. Meski tak mendapat posisi utama yang jatuh ke pemain 37 tahun bernama Edin Dzeko, ia tetap tidak kehilangan harapan.

Lukaku yang masuk sebagai pemain pengganti mencetak gol via titik penalti di menit ke-82 untuk menempatkan Internazionale Milan di jalur positif menuju semifinal.

Kemenangan dua gol tanpa balas di Lisbon membuat Inter hanya perlu hasil imbang di kandang.

Benfica dominan tetapi tidak mematikan, statistik laga Benfica vs Inter: bbc.com
Benfica dominan tetapi tidak mematikan, statistik laga Benfica vs Inter: bbc.com

Sementara itu Benfica akan menjalani ujian berat nanti. Permainan mereka yang dominan di kandang tetapi tidak mematikan adalah catatan yang perlu diperhatikan.

Bagi Inter kemenangan ini juga membangkitkan semangat setelah menjalani pekan-pekan suram. Enam pertandingan tanpa satu pun kemenangan adalah catatan minus yang membuat posisi Simone Inzaghi dalam bahaya.

"Kami tidak bisa berpikir bahwa kami sudah berada di semi final karena kami belum lolos," tandas Andre Onana yang ikut menjadi bagian penting dari kemenangan Inter dengan sejumlah penyelamatan bagus.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun