Dua wakil lainnya kalah dalam "perang saudara." Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja kalah rubber game dari sesama pasangan non-pelatnas, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, 19-21, 21-17, dan 21-18.
Pasangan muda yang pernah menjadi juara Asia, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan belum bisa melewati hadangan seniornya yang sekaligus menjadi unggulan ketiga, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dalam pertarungan sengit dua gim, 23-25 dan 18-21.
Patut diakui, Pram/Yere masih harus bekerja lebih keras untuk bersaing di turnamen elite seperti ini, termasuk meruntuhkan dominasi The Daddies yang sapu bersih empat pertemuan resmi di antara mereka.
The Babies Revans
Pertandingan lain di babak 32 besar yang patut digarisbawahi adalah pertemuan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin versus Aaron Chia/Soh Wooi Yik.
Aaron/Soh menyandang status unggulan dua serentak juara dunia. Jagoan Malaysia ini pun punya catatan impresif di hadapan pasangan muda Indonesia yang dijuluki The Babies itu.
Empat pertemuan sebelumnya sejak babak 16 besar Thailand Open 2021 hingga di babak yang sama di Indonesia Masters 2022 selalu menjadi milik Aaron/Soh.
Namun, keunggulan head to head 4-0 itu tak otomatis menggaransi kemenangan lagi. Buktinya, The Babies sanggup membendung lajut Aaron/Soh dengan penampilan mengagumkan terutama di set penentuan.
The Babies yang saat ini berada di posisi 11 dunia tak memberi kesempatan kepada lawannya untuk menjaga momentum seperti di set kedua. Penampilan dahsyat dalam segala sisi akhirnya mengantar mereka ke tangga kemenangan dengan skor akhir 21-18, 14-21, dan 21-13.
Revans atas Aaron/Soh menunjukkan The Babies bukan lagi pasangan muda yang baru belajar bersaing dengan para unggulan. Mereka sudah bertransformasi menjadi duet yang dewasa dan matang dengan gelar beruntun di Indonesia Masters 2023 dan Thailand Masters 2023. Bahkan, mereka siap memikul target tinggi di All England 2023.
Bila demikian julukan apa yang tepat untuk mereka?