Untuk sampai ke sana, Jorji harus melewati para raksasa seperti Ratchanok Intanon (Thailand), Carolina Marin (Spanyol), Wang Zhi Yi (China), He Bing Jiao (China), Chen Yu Fei (China), Tai Tzu Ying (Taiwan), An Se-young (Korea Selatan), dan Akane Yamaguchi (Jepang).
Suhu ekstrem
Bila berkaca pada penampilan dan ranking dunia, patut diakui, sektor tunggal putri dan ganda campuran lebih kurang meyakinkan untuk memikul target juara dibanding sektor tunggal putra, ganda putri, dan ganda putra.
Ketiga sektor terakhir punya wakil dalam delapan unggulan teratas. Peluang terbesar jelas ganda putra.
Selain sang juara bertahan yang penampilannya tidak konsisten belakangan ini, harapan terbesar ada di pundak Fajar/Rian.
Pasangan ini berstatus unggulan pertama dan pemuncak ranking ganda putra. Status tersebut disandang bukan tanpa alasan. Performa mereka tahun sebelumnya begitu meyakinkan.
Dari 17 turnamen yang diikuti, delapan di antaranya berakhir di podium juara, dengan empat gelar berhasil disandang.
Juara Swiss Open, Indonesia Masters, Malaysia Masters, dan Denmark Open itu pun sanggup membuka tahun 2023 dengan mahkota gelar Malaysia Open.
Apakah predikat tersebut membuat Fajar/Rian terbebani?
Bersyukur, dalam pernyataan sebelum bertolak ke Negeri Ratu Elizebth, keduanya tak mau terlalu ambil pusing dengannya.
"Kami tidak terlalu memikirkan status nomor satu dunia di All England, rasanya sama saja dengan All England terdahulu. Tapi memang tegang pasti ada dan wajar untuk semua pemain, ini turnamen bergengsi," ungkap Fajar.