Barca memang memimpin dalam penguasaan bola dan jumlah peluang. Â "Ball possession" 63 persen berbanding 37 persen yang berpihak pada Barca tidak otomatis berbanding lurus dengan peluang.
Tuan rumah justru memiliki "shots" dan "shots on target" lebih banyak. Dari 15 percobaan, lima di antaranya tepat sasaran.
Barca yang hanya sanggup mengukir dua tembakan tepat sasaran dari 10 percobaan harus berjibaku mengatasi serangan Bilbao yang dimotori Inaki Williams.
Babak kedua menjadi babak penuh perjuangan bagi Barca. Armada Xavi Hernandez itu harus berjuang keras menghindarkan gawangnya dari kebobolan.
Dua kali berturut-turut Williams mengancam. Bahkan pemain itu sempat membuat para pendukung Bilbao bersorak. Â Untung bagi tim tamu. VAR memutuskan sang pemain melakukan handball.Â
Hingga wasit benar-benar meniup peluit panjang, gawang Barcelona terus mendapat ancaman. Oier Zarraga mengancam di waktu tambahan. Ada Jules Kounde yang menggagalkannya.
Kredit lainnya pantas diberikan pada Marc-Andre ter Stegen. Selain menggagalkan peluang Williams, kiper senior asal Jerman itu juga melakukan penyelamatan gemilang atas upaya Alex Berenguer dan Iker Muniain.
Kemenangan ini membuat Barcelona pulang dengan tiga poin. Posisi mereka makin nyaman di puncak klasemen. Dengan 65 angka di tangan, Barcelona memperpanjang keunggulan atas Real Madrid menjadi sembilan poin.
Sekaligus ini menjadi modal penting untuk terlibat El Clasico di Nou Camp sepekan ke depan, tepatnya Senin (20/3/2023) dini hari WIB nanti.
Sementara Bilbao boleh saja menyebut mereka kurang beruntung. Namun, hal tersebut tidak dapat menghindari fakta kekalahan ke-10 musim ini. Tim besutan Ernersto Valverde pun masih berjuang di papan bawah, tertahan di posisi kesembilan dengan 33 angka.
Malangnya Casemiro