Rinov/Pitha adalah penentu. Nasib Indonesia terletak di pundak ganda campuran nomor satu PBSI itu.
Tidak ada cara lain untuk membawa Indonesia mendepak Thailand dari puncak klasemen sementara kecuali melibas Pakkapon/Phataimas.
Rinov/Pitha, ranking 10 BWF sungguh menunjukkan status mereka sebagai pasangan elite dunia di hadapan lawannya yang masih merangkak dari posisi 221 BWF.
Rinov/Pitha hanya butuh 39 menit untuk menyudahi pertandingan dengan skor 21-18 dan 21-19. Keduanya memastikan "comeback" epik Indonesia untuk melangkah ke babak gugur dengan status jawara Grup C.
"Sebenarnya ada tegangnya juga. Tapi saya coba menikmati permainan saja. Akhirnya, malah bisa main enak dan bisa menang," demikian Pitha.
Versus Korea Selatan
Indonesia dan Thailand menemani enam negara lain di babak delapan besar yakni China (juara Grup A), Korea Selatan (runner-up Grup A), Jepang (juara Grup D), Hong Kong (runner-up Grup D), India (juara Grup B), dan Malaysia (runner-up Grup B).
Fajar Alfian, Apriyani Rahayu, dan kolega harus mempersiapkan laga “hidup mati” menghadapi salah satu dari ketiga runner-up di atas (Malaysia, Hong Kong, dan Korea Selatan). Terlepas dari siapa yang akan dihadapi dalam perebutan tiket semifinal, jelas perlu persiapan tersendiri.
Lawan Indonesia di delapan besar, Jumat (17/2/2023) siang WIB yakni Korea Selatan. Meski tidak diperkuat An Se-young, tim Merah-Putih tetap perlu waspada. Semangat juang para pemain muda Negeri Ginseng harus dihadapi dengan persiapan matang.
Rionny Mainaky dan tim pelatih harus belajar dari duel senam jantung kontra Thailand agar bisa menjatuhkan pilihan yang tepat saat menyusun komposisi tim.