Selain itu, nama Kroos juga patut disebut. Pemain senior asal Jerman itu menjadi yang paling banyak angkat trofi Piala Dunia Antarklub.
Lima kali ia menginjak podium itu bersama Madrid, setelah sebelumnya sekali bersama Bayern Muenchen.
Sepanjang Madrid menjadi juara dunia, ada nama Kroos di sana. Kross sedikit lebih banyak merasakan manisnya menjadi juara dibanding Karim Benzema, Nacho, Dani Carvajal, dan Luka Modric yang lima kali menginjak tangga juara dan semuanya bersama klub ibu kota Spanyol itu.
Kroos mengaku senang bisa mengukir sejarah baru itu. Pencapaian yang ia sadari harus melewati ujian demi ujian.
"Kami akan mencoba mengulanginya, tetapi kami tahu ini takkan mudah. Saya pribadi senang dengan enam gelar Piala Dunia Antarklub ini," tandas pemain 33 tahun itu melansir situs resmi Madrid.
Ancelotti Batal Pensiun
Di samping nama Kroos, Vinicius dan Valverde tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Tarian dan kecepatan Vinicius menjadi nilai lebih sekaligus bagian yang membedakan Madrid dari lawan-lawannya.
Kontribusi asis dan dua gol menegaskan pemain Brasil itu menjadi sosok krusial bagi Madrid. Tak heran bila kali ini ia dinobatkan sebagai "man of the match."
Vinicius yang masih berusia 22 tahun nyaris tak pernah putus dirundung hinaan. Mirisnya, celaan itu kental beraroram rasis.
Namun, ia nyaris tak peduli. Pemain sayap bernama lengkap Vincius Jos Paixo de Oliveira Junior justru menjawabnya dengan prestasi. Ia terus menari, mencetak gol, dan angkat piala.
Sementara legiun asing lainnya bernama Valverde pun mengguratkan kisah tersendiri pula. Bintang muda Uruguay itu akhirnya mencetak gol ke-10 dan ke-11 musim ini di semua kompetisi.