Ginting dan Jojo sudah menorehkan awal manis. Debut Ginting sebagai nomor dua dunia ditandai dengan kemenangan telak atas Lee Cheuk Yiu, 21-10 dan 21-12.
Jojo pun sama. Pemain kelahiran Jakarta itu sempat dikejutkan oleh Nhat Nguyen di gim pembuka, sebelum berbalik mengunci kemenangan, 21-23, 21-11, dan 21-6.
Ginting khususnya tampil prima. Ia tampil begitu meyakinkan nyaris dalam semua aspek. Hanya saja, level pemain Hong Kong yang pernah sekali mengalahkannya di 16 besar Thailand Open 2021, masih belum sebanding. Dengan kata lain, Lee bukan lawan sepadan.
Ujian Ginting baru terasa saat menghadapi Shi Yu Qi, Kamis (26/1/2023). Shi Yu Qi yang menggagalkan skenario duel MomoGi tetaplah lawan yang patut diperhitungkan. Bisa saja, Indonesia Masters 2023 menjadi salah satu titik balik yang sedang ia cari.
Ditambah lagi, catatan pertemuan masih berpihak pada Shi Yu Qi yang menang enam kali dari tujuh pertemuan. Ginting baru sekali menang. Untungnya, itu terjadi tahun lalu di babak 16 besar Kejuaraan Dunia melalui pertarungan rubber game, 21-11, 13-21 dan 21-18.
Bila mampu mengulangi hasil positif atas Shi, perjalanan Ginting untuk mewujudkan harapan besar tuan rumah bakal diuji oleh Lu Guang Zu atau Toma Junior Popov di babak perempat final.
Ginting, unggulan lima berada di "pool" atas. Undian yang sungguh tidak berpihak pada tim Indonesia.
Sebab, di bagan yang sama ada unggulan keempat yakni Jojo. Jojo akan terlibat "perang saudara" menghadapi Shesar Hiren Rhustavito untuk mendapatkan tiket menghadapi unggulan tujuh dari India, Lakhsya Sen atau Ng Teze Young dari Malaysia dalam perebutan tiket semifinal.
Selanjutnya, bila semesta berkehendak, Ginting versus Jojo untuk satu tempat di partai penghabisan. Cerita yang memang tidak mengenakkan tetapi tetap patut disyukuri lantaran salah satunya akan menghadapi satu dari sejumlah calon lawan potensial seperti Lee Zii Jia (unggulan 2/Malaysia), Loh Kean Yew (unggulan 3/Singapura), Kenta Nishimoto (Jepang), Anders Antonsen (Denmark), dan Kanta Tsuneyama (Jepang).
Sebenarnya, keduanya punya peluang memberikan sajian yang memuaskan dan berakhir indah. Tantangan terberat sesungguhnya bukan datang dari luar. Melainkan dari diri sendiri. Sejauh mana mereka menjaga konsistensi dan menekan "penyakit" lama agar tak sampai kambuh. Itu saja.