"Tidak mudah untuk kembali ke puncak. Jadi, mudah-mudahan dia bisa kembali secepatnya karena pertandingan antara saya dan dia selalu seru." (Anthony Ginting)
Ada momen mengharukan di hari kedua Indonesia Masters 2023. Lapangan satu Istora Senayan, Jakarta (25/1/2023) menjadi saksi pertemuan dua mantan juara yakni Kento Momota dan Shi Yu Qi.
Shi merupakan jawara tahun 2016 di era Grand Prix Gold setelah rekan senegara, Huang Yuxiang menarik diri di gim kedua dalam kedudukan, 21-12 dan 11-0.
Sementara Momota adalah jawara edisi 2021 saat dunia sedang digempur pandemi Covid-19. Banyak turnamen badminton dibatalkan, Bali menjadi tuan rumah persis saat turnamen ini naik dari level Super 500 menjadi Super 750.
Momota begitu digdaya. Tommy Sugiarto, Lakhsya Sen, Rasmus Gemke, Chou Tien-chen hingga Anders Antonsen yang berturut-turut menjadi lawan sejak babak pertama tak kuasa membendungnya. Jangankan menjegalnya, tak satu pun dari pemain itu mampu memaksanya berduel hingga tiga gim.
Antonsen yang sedang naik daun dan selalu menang straight set pun angkat tangan. Ia dilibas sang juara, 21-17 dan 21-11.
Sayangnya, semua itu tinggal kenangan. Kejayaan masa lalu sudah menjadi sejarah.
Nasib keduanya sedang tidak menentu. Mereka tengah berjuang keluar dari kemelut yang membelit mereka belakangan ini. Betapa keras perjuangan yang mereka hadapi untuk setidaknya kembali ke 15 besar dunia.
Kento Momota dan Shi Yu Qi yang pernah menguasai puncak dunia, berada di urutan pertama dan kedua dan selalu bersaing dalam berbagai pertandingan penting termasuk final Kejuaraan Dunia 2018, kini tertatih-tatih dari posisi 19 dan 27 BWF.
Pada edisi kali ini, Shi Yu Qi sebenarnya harus bermain dari babak kualifikasi. Mundurnya Rasmus Gemke yang mengalami cedera horor di perempat final India Open 2023 pekan sebelumnya memberinya karpet merah ke babak utama.