Kali ini dalam kondisi tubuh yang sudah mulai kehilangan bensin, Jojo tak bisa memberikan perlawanan, setidaknya seperti perjumpaan tahun lalu.
Jojo sudah langsung tertinggal sejak awal. Tak sanggup mendapatkan kesempatan untuk bangkit. Axelsen begitu serius menjaga dominasinya di hadapan Jojo dan mampu menutup pertemuan kesembilan ini dengan kemenangan cukup mencolok, 21-6 dan 21-12.
"Saya akui, Viktor memang jauh lebih baik. Untuk bisa mendapatkan satu poin saja, sangat susah. Hari ini dia memang tampil terbaik," ungkap Jojo usai laga.
Axelsen yang kini semakin jauh memimpin "head to head" atas Jojo, 7-2, diprediksi bakal kembali menginjak podium juara, seperti yang dilakukannya pekan sebelumnya di Malaysia Open BWF World Tour Super 1000.
Sekuat-kuatnya View mempersiapkan diri dan melawan, Axelsen yang melewatkan menit bermain lebih singkat di babak semifinal, bakal sulit dibendung. Ia masih menjadi raksasa yang sulit ditumbangkan. Â
Entah oleh siapa dan kapan, Axelsen akan menemukan kesudahannya. Untuk saat ini, ia masih berada di level berbeda. Akurasi, serangan, pertahanan, dan mentalnya sungguh juara.
Tanpa wakil
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menjadi harapan terakhir Merah-Putih ternyata mengikuti jejak Jojo dan Ginting.
Pasangan nomor satu dunia itu tak mampu menghentikan Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Pasangan Malaysia itu bisa bangkit setelah kehilangan set pertama untuk merebut tiket final dengan kemenangan 11-21, 21-15, dan 21-16.
Fajar/Rian yang begitu bersemangat di set pertama tak mampu menjaga keunggulan. Dua set berikutnya, pola permainan mereka mudah dimatikan unggulan tiga.
Pasangan Negeri Jiran itu berani beradu di depan net. Penempatan bola Aaron Chia kerap menyulitkan Fajar/Rian. Ditambah lagi smes keras Wooi Yik mampu membelah pertahanan unggulan dua.