Ginting kembali unggul 11-8 di set kedua. View yang sanggup unjuk gigi di set pertama, berusaha menjaga api semangat agar tetap berkobar. Ia paham peluangnya untuk mengejar dan mengukir kisah "comeback" bisa terulang lagi.
Ternyata benar adanya. View mampu menahan laju poin Ginting di angka 15, lalu berbalik unggul, 16-15. Selisih satu poin ini cukup penting bagi View untuk terus menjauh hingga menutup pertandingan dengan skor akhir 27-25 dan21-15.
View pun berhak ke final dan berbalik memimpin 3-2 dalam skor pertemuan. Ginting harus bisa menemukan titik balik dengan memperbaharui mental dan "fighting spirit" di sela-sela masa istirahat sebelum kembali bertarung pekan depan di Istora Senayan, Jakarta.
Axelsen terlalu perkasa
Ya, pemain nomor satu Denmark itu belum menemukan lawan sepadan. Tidak juga Jojo.
Jojo yang tidak dalam kondisi ideal sangat sulit meladeni, apalagi menaklukkan sang "monster."
Berbeda dengan Viggo yang mendapat keuntungan di balik cedera kompatriotnya Rasmus Gemke di set pertama sehari sebelumnya, Jojo harus melewati pertarungan yang sangat menguras fisik dan emosi menghadapi unggulan kelima, Chou Tien Chen.
Viggo yang sedang "on fire" semakin siap secara fisik karena pertandingan di babak perempat final hanya dilakoni tak lebih dari 20 menit. Ginting harus bertarung lebih dari satu jam, termasuk berjuang keras keluar dari situasi pelik hingga mampu memetik kemenangan tiga gim, 21-15, 13-21, dan 22-20.
Sekali lagi, untuk bisa menjungkalkan Axelsen pemain itu harus dalam kondisi sangat siap, bahkan harus lebih siap darinya.
Kalah secara fisik plus tersandera oleh skor pertemuan membuat Jojo tak bisa tampil optimal. Jojo belum pernah menang dalam tiga pertemuan terakhir menghadapi Axelsen, mulai dari Thailand Open 2021, Indonesia Open 2021, sampai Malaysia Open 2022.
Pertemuan sebelumnya di Malaysia terjadi di babak semifinal pula. Saat itu, Jojo sempat memaksa Axelsen bermain tiga set sebelum akhirnya menyerah 21-15, 20-22, dan 21-11.