Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Fajar/Rian Ditantang Jagoan Malaysia dan Mungkinkah Tercipta Skenario Ginting vs Jojo di Final?

21 Januari 2023   00:26 Diperbarui: 21 Januari 2023   22:09 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar baik dari India Open 2023. Tiga dari empat wakil sukses mengantongi tiket semifinal turnamen BWF World Tour Super 750 itu.

Hanya Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo yang tersandung saat menghadapi Liang Wei Keng/Wang Chang. The Minions, unggulan delapan, takluk straight set 12-21 dan 18-21.

Kekalahan yang menguburkan  peluang bertemunya dua pasang ganda putra Merah-Putih di partai final.

Selain itu, harapan The Minions memutus dua kekalahan beruntun sebelumnya dari pasangan China yang kini berada di ranking 11 BWF pun sirna.

The Minions dipastikan gagal menambah koleksi gelar di turnamen yang baru saja naik satu level lebih tinggi, setelah sempat tiga kali berjaya secara beruntun sejak edisi 2016 hingga 2018.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto menjadi tumpuan semata wayang sektor ganda putra. Laju juara pekan lalu di Malaysia itu belum mampu dihadang pasangan non-unggulan dari Jerman, Mark Lamsfuss/Marvin Seidel.

Berkat kemenangan cukup mudah, 21-13 dan 21-13, ganda putra nomor satu dunia itu akan terlibat duel menarik menghadapi jagoan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Sabtu (22/1/2023).

Pertemuan unggulan dua dan tiga itu akan menjadi yang ketujuh kalinya. Skor pertemuan sementara ini imbang, 3-3.

Fajar/Rian diuntungkan karena sedang "on fire" plus kemenangan di tiga pertemuan terakhir (semifinal Swiss Open 2022, semifinal Thailand Open 2022, dan semifinal Malaysia Masters 2022).

Sebelumnya, Fajar/Rian mengaku sudah menemukan pola yang pas. Fajar akan lebih agresif di lini depan, sedangkan Rian bakal lebih efisien dalam mengeksekusi pukulan.

Bila tren positif itu dijaga secara konsisten, maka awal manis di Bukit Jalil beberapa waktu lalau bakal berlanjut di New Delhi.

Head to head Fajar/Rian vs Aaron Chia/Soh Wooi Yik: tournamentsoftware.com
Head to head Fajar/Rian vs Aaron Chia/Soh Wooi Yik: tournamentsoftware.com

Ginting Merasa di Kandang Sendiri

Menariknya, dua utusan lainnya yang masih bertahan adalah dari sektor tunggal putra. Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie menjaga peluang mengukir sejarah di turnamen berhadiah total 900 ribu USD itu.

KD Jadhav Indoor Hall, New Delhi, Jumat (20/1/2023) menjadi saksi perjuangan melelahkan keduanya melewati rintangan. Daya tahan dan mental yang kokoh menjadi kunci yang mengantar mereka mendekati podium juara.

Untungnya, dari hasil undian, keduanya tidak berada di "pool" yang sama. Dengan demikian membuka peluang keduanya beradu di partai final.

Situasi ini mengingatkan kita pada perhelatan Swiss Open 2022. Keduanya lolos ke babak empat besar dan menghadapi Kidambi Srikanth dan Prannoy H.S yang berasal dari negara yang sama: India.

Sayangnya, saat itu skenario "all Indonesian final" tunggal putra tak tercipta. Ginting tersandung. Jojo melaju dan sanggup menggapai klimaks.

Skenario mana yang akan terjadi di turnamen dengan level lebih tinggi kali ini?

Ginting masih terlalu tangguh bagi Li Shi Feng. Unggulan enam mampu menyudahi perlawanan wakil China dengan skor 21-11, 17-21, dan 21-18.

Ginting yang akan naik satu tingkat ke posisi dua BWF bisa menguasai keadaan setelah kehilangan set kedua. Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu sanggup mengurangi kesalahan sendiri dan bermain lebih taktis sehingga bisa memenangi pertemuan pertama atas lawannya yang kini berada di posisi 22 BWF itu.

Ginting mengakui kemenangan ini tidak lepas dari dukungan yang ia dapatkan dari para penonton. Ia menyebut dirinya seperti bermain di kandang sendiri.

"Saya seperti main di kandang sendiri dengan dukungan penonton di sini. Saya sangat senang dengan dukungan penonton kepada saya. Saya merasa senang di India," beber Ginting kepada situs resmi BWF.

Setahap lebih dekat ke tangga juara. Lawannya dalam perebutan tiket final adalah Kunlavut Vitidsarn yang di luar dugaan menang dua gim, 21-12 dan 21-17 atas unggulan tiga sekaligus juara dunia asal Singapura, Loh Kean Yew.

Mendebarkan

Jojo mampu mengawali pertemuan kesebelas menghadapi Chou Tien Chen dengan apik. Pemain kelahiran Jakarta itu relatif mudah meredam pemain yang baru merayakan usia ke-33 pada 8 Januari lalu.

Namun, situasi berubah di gim kedua. Justru permainan Jojo menjadi goyah. Inkonsistensi yang ditunjukkan unggulan empat itu membuat Chou mampu meraih poin demi poin dengan cukup cepat.

Chou memimpin 11-5 di interval gim, lalu terus menjaga jarak 15-9 hingga kegagalan Jojo mengembalikan pukulan Chou membuat pertandingan berlanjut ke gim ketiga.

Jojo rupanya belajar dari kekalahan di set kedua. Jojo lebih banyak mengambil inisiatif menyerang sambil memperbaiki aspek pertahanan dan akurasi pukulan.

Jojo mengambil dua poin pertama. Chou berusaha mengejar. Kontrol yang cermat dari Jojo memberinya keuntungan sehingga mampu memimpin 6-2.

Bukan rahasia lagi duel kedua pemain ini tidak pernah berlangsung singkat. Rerata menghabiskan lebih dari 50 menit, seperti pertemuan sebelumnya di fase grup BWF World Tour Finals 2022.

Jojo terus menjaga momentum dan terus memimpin dengan selisih empat poin. Namun, sejumlah kesalahan berupa pengembalian yang tanggung bisa disambut Chou dengan serangan mematikan. Skor sama kuat, 8-8 dan Chou berbalik unggul saat interval.

Pertarungan berlangsung ketat. Kejar mengejar poin terjadi. Chou melepaskan jumping smash menyilang yang cukup ampuh membuat Jojo mati langkah.  Chou sempat memimpin dua poin 17-15 sebelum netting tipis Jojo berbuah angka. Pukulan Chou melebar dari bidang permainan sehingga kedudukan kembali imbang, 18-18.

Jojo di ujung tanduk. Pengembalian depan net melebar dan berlanjut dengan kegagalan di depan net membuat lawannya sukses merebut "match point."

Jojo coba meladeni Chou dan tidak terburu-buru melepaskan pukulan penghabisan. Alhasil, Jojo bisa memaksa

Backhand lob Chou melebar, Jojo berbalik mengunci satu poin penting, 21-20. Smes Chou yang kembali keluar dari bidang permainan akhirnya menutup duel panjang 72 menit, serentak memberi Jojo tiket semifinal.

Chou yang semula melompat kegirangan harus menyesali nasib buruk yang kembali menyapa. Jojo pun menjauh dalam skor pertemuan, 8-3.

Syarat berat

Final impian bagi para penggemar Indonesia mensyaratkan kemenangan Ginting dan Jojo di babak semifinal. Sesuatu yang sungguh berat!

Ginting akan menghadapi View, pemain muda Thailand yang dijagokan di posisi delapan.

Ginting sanggup mengalahkan View di perjumpaan sebelumnya di babak 32 besar Indonesia Masters 2022. Namun, secara keseluruhan View memimpin 3-2 dalam skor pertemuan. Statistik yang tidak bisa dipandang sebelah mata oleh Ginting.

Lawan lebih berat lebih dahulu menanti Jojo. Unggulan teratas yang belum menemui lawan sepadan dalam beberapa tahun terakhir bisa menghentikan lajunya.

Siapa lagi kalau bukan Viktor Axelsen. Penguasa tunggal putra yang meraih podium jawara pekan lalu di Malaysia Open World Tour Super 1000.

Jojo dalam posisi kurang menguntungkan. Di satu sisi, Jojo baru melewatkan duel melelahkan menghadapi Chou Tien Chen. Sementara Viggo nyaris tak mengeluarkan banyak keringat dalam duel menghadapi kompatriotnya Rasmus Gemke.

Gemke harus meninggalkan lapangan lebih cepat dengan menggunakan kursi roda. Ia mengalami cedera di set pertama dalam dalam posisi tertinggal 8-15. Sekalipun pemain 26 tahun itu tak mengalami nasib nahas, kans Viggo memenangkan pertandingan tetap terbuka lebar.

Di sisi lain, Jojo belum mampu mengalahkan Axelsen dalam tiga pertandingan terakhir. Axelsen hanya kalah dua kali dari delapan perjumpaan di antara mereka.

Sejak Jojo menumbangkannya di French Open 2019, Axelsen tak terkalahkan mulai dari Thailand Open 2021, Indonesia Open 2021, hingga semifinal Malaysia Open 2022.

Sebuah pertemuan yang kembali terjadi untuk memperebutkan satu tempat di partai pemungkas. Apakah Jojo, yang seperti Ginting akan naik satu tangga ke posisi ketiga BWF pekan depan, mampu memutus laju sang "monster"?

Jelas, tidak cukup menyiapkan fisik dan taktik terbaik, mental Jojo pun harus lebih tangguh dari biasanya. Jangan sampai kalah sebelum bertarung atau terintimidasi sehingga kehilangan konsentrasi saat "monster" itu mulai mengamuk.

Jadwal lengkap semifinal India Open 2023: tournamentsoftware.com
Jadwal lengkap semifinal India Open 2023: tournamentsoftware.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun