Kalender BWF World Tour 2023 sudah dimulai. Dibuka dengan Malaysia Open yang tahun ini naik kelas ke BWF World Tour Super 1000.
Awal manis pun ditorehkan sebagian besar wakil Indonesia yang bertarung di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (10/1/2023) pagi hingga petang WIB.
Sembilan dari sepuluh wakil Merah-Putih yang bertarung di hari pertama sukses memetik kemenangan. Hanya Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari yang tersandung.
Ganda campuran nomor satu PBSI ini harus mengakui keunggulan Thom Gicquel/Delphine Delrue. Unggulan kedelapan dari Prancis itu menang straight set 21-18 dan 21-18, sekaligus membuat skor pertemuan mereka sama kuat, 1-1.
Jorji "pecah telur"
Hari baik pebulutangkis Indonesia dibuka oleh Gregoria Mariska Tunjung. Tunggal putri yang karib disapa Jorji ini berhasil membungkam He Bing Jiao, unggulan lima dari China.
Jorji yang merupakan juara dunia junior 2017 itu tampil apik. Serangan terorganisir, pertahanan rapat, hingga variasi serangan yang kaya.
Tak pernah menang dalam tiga pertemuan sebelumnya tidak menciutkan nyali pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, 23 tahun lalu itu. Jorji begitu percaya diri untuk meladeni permainan cepat lawannya yang berperingkat lima BWF itu.
Alhasil, Jorji hanya butuh dua gim untuk merebut kemenangan. Kemenangan 21-11 dan 21-17 itu sungguh krusial.
"Kunci kemenangan kali ini, lawan di gim pertama memang tidak mampu mengontrol permainan dengan baik. Sementara saya bisa bermain baik. Kesempatan itu saya manfaatkan sebaik mungkin. Lawan juga sedikit ada pressure sehingga kurang berkembang permainannya," beber Jorji melansir pbsi.id.
Jorji sukses "pecah telur" kemenangan di hadapan He Bing Jiao yang berturut-turut menjungkalkannya sejak pertemuan pertama pada 2018 di Kejuaraan Beregu Bulu Tangkis Asia, berlanjut di French Open setahun berselang, hingga di babak 32 besar Denmark Open 2022.
Jorji menunjukkan dirinya mampu mengawali tahun baru dengan menjaga tren positif yang sudah terlihat sejak setahun sebelumnya.
Stamina yang makin mumpuni dan kepercayaan diri yang kian terdongkrak sangat membantu Jorji untuk benar-benar menunjukkan kualitasnya. "Penyakit" Jorji yang kerap membayanginya sejak naik ke level senior yakni "unforced error", mental keropos, hingga fokus yang gampang hilang karena fisik cepat menurun, perlahan mulai tersaput.
Kini kita bisa melihat Jorji menampilkan versi terbaik, sesuatu yang sangat dirindukan oleh insan bulutangkis Tanah Air yang sangat menaruh harapan dan perhatian pada sektor tunggal putri.
Bukan tidak mungkin, bila Jorji mampu mengelola sumber daya yang dimiliki dengan baik dan memanfaatkan momentum bagus yang mulai terlihat, maka ia bisa segera beranjak dari peringkat 15 BWF untuk masuk dalam bilangan tunggal putri elite dunia.
Tentu, Jorji masih harus membuktikan dirinya memang layak diperhitungkan. Sejumlah kejutan tahun lalu, plus kemenangan penting di laga perdana menghadapi pemain unggulan sekiranya menjadi modal baginya untuk terus berkibar di Negeri Jiran.
Di babak 16 besar Jorji akan menghadapi utusan Taiwan, Wen Chi Hsu yang di laga pertama mengalahkan sesama pemain non-unggulan dari India, Aakarshi Kashyap.
Peluang besar bagi Jorji untuk terus melangkah. Sekaligus menjadi ujian untuk mempersiapkan diri menghadapi lawan tangguh di babak perempat final. Kemungkinan besar Jorji akan bersua unggulan tiga, Tai Tzu Ying yang di atas kertas mampu melewati hadangan wakil China lainnya, Han Yue.
"Tampil di sini semoga bisa meningkatkan keyakinan dan kepercayaan diri. Apalagi di sini banyak yang mendukung saya," harap Jorji.
Ya, banyak orang memang di belakangmu, Jorji!
Lengkapi 9 Wakil
Delapan wakil lainnya yang menyusul Jorji adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie (tunggal putra).
Selanjutnya, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi (ganda putri) dan Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja (ganda campuran).
Tiga pasang ganda putra pun sukses petik kemenangan. Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Apri/Fadia yang melejit di tahun pertama debut mereka sebagai pasangan tanpa hambatan di hadapan Lee Chia Hsin/Teng Chun Hsun. Kemenangan dua gim, 21-16 dan 21-15, mengantar pasangan berperingkat 11 BWF itu bertemu unggulan lima dari Korea Selatan, Kim So Yeong/Kong Hee Yong.
Lawan berat juga menanti Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. Usai menyingkirkan Margot Lambert/Anne Tran dari Prancis, 21-16, 21-15, Ana/Tiwi yang juga berada di "pool" atas bersama Apri/Fadia, akan menantang unggulan pertama dari China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
"Permainan kami harus lebih bervariasi dan harus bisa mengontrol arah angin," evaluasi Ana atas penampilan mereka.
Sebagaimana ditegaskan Ana, salah satu kunci menghadapi jagoan itu adalah bermain tanpa beban dan membuang jauh-jauh segala perasaan takut dan rendah diri. Harus berani bertarung!
Ginting Tantang Antonsen
Ginting harus bertarung tiga gim untuk mengakhiri perlawanan NG Ka Long Angus. Ginting yang dijagokan di tempat keenam sempat kehilangan gim pertama sebelum berbalik mengunci kemenangan 17-21, 21-18, dan 21-12.
Ginting makin menipiskan ketertinggalan "head to head" atas pemain Hong Kong yang tujuh kali mengalahkannya dalam 11 pertemuan sebelumnya.
Ginting pun harus siap menghadapi tantangan di babak 16 besar. Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu akan berhadapan dengan Anders Antonsen.
Seperti di sektor ganda putri, hasil undian juga kurang menguntungkan tunggal putra. Sebab, Jojo dan Ginting berada di bagan yang sama.
Jojo yang menghentikan Wang Tzu Wei, 21-19 dan 21-13 akan menghadapi Kenta Nishimoto, pebulutangkis Jepang yang menumbangkan pemain senior India, Kidambi Srikanth.
Bila Jojo dan Ginting terus melaju maka keduanya bakal saling sikut di babak semifinal. Namun, sebelum itu mereka harus bisa menyingkirkan para unggulan.
Jojo hanya selangkah lagi bersua unggulan teratas dari Denmark. Siapa lagi kalau bukan sang "monster", Viktor Axelsen. Demikian juga Ginting yang selangkah lebh dekat bertemu lagi dengan Chou Tien Chen, pebulutangkis senior Taiwan yang dikandaskan secara dramatis di BWF World Tour Finals 2022.
Perang saudara
Bermain di lapangan dua, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan sukses menorehkan "comeback" ke arena pertandingan dengan kemenangan.
Pasangan yang sempat terpisah dan vakum lebih dari lima bulan itu mengalahkan Ko Sung Hyun/Shin Baek Cheol asal Korea Selatan, 21-12 dan 21-17.
Hasil positif juga diraih Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Juga bermain di lapangan yang sama, The Daddies sanggup melewati rintangan He Ji Ting/Zhou Hao Dong dari China, 19-21, 21-8, dan 21-13.
Begitu juga dua dari tiga wakil Indonesia yang bertanding di lapangan tiga. Pasangan ganda campuran, Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja  menang dua gim dari pasangan Belanda, Robin Tabeling/Selena Piek, 21-16 dan 21-14.
Pesta kemenangan wakil Indonesia di hari pertama ditutup Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Pasangan paling fenomenal tahun lalu sedikit menghadapi hambatan dalam mengawali kiprah mereka di musim baru.
Datang dengan status baru sebagai pasangan nomor satu dunia, Fajar/Rian dipaksa Christo Popov/Toma Junior Popov dari Prancis bermain rubber game, 19-21, 21-16, dan 21-15.
Sayangnya, perang saudara sudah harus tersaji di babak 16 besar. The Daddies dan Pram/Yere harus saling sikut untuk satu tiket ke babak delapan besar.
Selanjutnya, berpeluang terjadi di babak semifinal. Fajar/Rian, unggulan tiga yang juga menempati "pool" atas berpeluang menghadapi salah satu dari The Daddies atau Pram/Yere untuk memperebutkan tiket final.
Masih ada tiga wakil ganda putra yang menghuni "pool" bawah. Mereka baru akan bertanding di hari kedua. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.
Semoga ketiganya bisa menyusul ke babak selanjutnya sehingga membuka kans sektor ini menyumbang gelar, memperbaiki catatan Fajar/Rian di edisi sebelumnya yang harus puas menjadi "runner-up." Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H