Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Jorji dan Apri/Fadia Lengkapi 7 Wakil Indonesia, Akankah Paceklik Gelar Berakhir di BWF World Tour Finals 2022?

30 November 2022   09:43 Diperbarui: 30 November 2022   10:56 1065
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apri/Fadia dapat undangan dari BWF mengisi tempat pasangan Jepang yang mundur dari BWF World Tour Finals 2022: dok PBSI via Kompas.com

Sejarah tercipta bagi badminton Indonesia. Setelah sektor tunggal putri mengirim wakil, kini sektor ganda putri pun mengikuti jejak serupa di BWF World Tour Finals 2022.

Kabar gembira, Indonesia punya wakil di semua sektor di turnamen penutup tahun yang hanya mempertemukan delapan wakil atau pasangan terbaik di setiap sektor itu.

Edisi kali ini akan digelar di Nimibutr Arena, Bangkok, Thailand, sejak 7-18 Desember nanti. Sebelumnya, Guangzhou, China ditetapkan sebagai tuan rumah dengan jadwal seminggu lebih lambat.

Rupanya masalah Covid-19 di negeri itu yang masih mengemuka membuat turnamen berhadiah total 1.5 juta USD ini harus berpindah tempat.

Hemat saya, pemindahan lokasi akan sangat membantu para peserta agar tidak terlalu direpotkan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Mereka bisa lebih fokus untuk mempersiapkan diri untuk bertarung di arena.

Memang sebelumnya kelolosan dua wakil terakhir itu sudah menjadi konsumsi luas di Tanah Air. Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto membocorkannya di Twitter.

BWF kemudian mengkonfirmasi daftar peserta setelah mendapat jawaban dari setiap negara, menyusul undangan yang dikirim sebelumnya.

Gregoria Mariska yang setelah Australia Open 2022 berada di daftar tunggu nomor satu resmi menggantikan tempat Pusarla Venkata Sindhu.

Sindhu absen setelah cedera pergelangan kaki kiri yang dialami usai membela India di Commonwealth Games 2022, Agustus lalu di Birmingham , belum juga pulih sesuai rencana.

Jorji pun melompat dari peringkat 13 "race to Bangkok" ke lingkaran delapan besar. Ia memupuskan harapan pebulu tangkis Jepang, Nozomi Okuhara yang gagal dalam persaingan merebut posisi reverse pertama.

Dalam pernyataannya, wanita kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah itu mengaku senang bisa berada di panggung akbar itu. Hanya saja, demikian Jorji, ia enggan berpuas diri.

"Pasalnya saya main karena menggantikan posisi pemain lain," beber Jorji melansir pbsi.id.

Jorji di antara para pebulutangkis top di World Tour Finals 2022: bwfbadminton.com
Jorji di antara para pebulutangkis top di World Tour Finals 2022: bwfbadminton.com

Jorji tidak punya waktu yang panjang, berbeda dengan para pebulu tangkis lain yang melewatkan dua turnamen terakhir guna mempersiapkan diri ke Bangkok.

"Waktu persiapan memang mepet. Saya hanya punya waktu kurang dari dua minggu untuk latihan, tetapi saya akan memanfaatkan kesempatan dan waktu sebaik mungkin."

Sepanjang tahun ini, Jorji menunjukkan peningkatan prestasi. Pertama kali sejak menginjak level senior, juara dunia junior 2017 itu mampu menginjak babak final BWF World Tour.

Itu terjadi di Australia Open World Tour Super 300 beberapa waktu lalu meski kemudian harus menyerah dari An Se-young asal Korea Selatan lantaran tenaganya sudah terkuras habis karena menjalani empat turnamen beruntun, mulai dari tiga tur Eropa masing-masing di Denmark, Prancis, dan Jerman, lalu dengan waktu istirahat tak sampai sepekan, harus terbang ke Negeri Kanguru.

Selain menggapai final turnamen berhadiah total 180 ribu USD, tahun ini Jorji dua kali tembus perempat final (Japan Open World Tour Super 750 dan Singapore Open World Tour Super 500) dan dua kali pula menjadi semifinalis (Malaysia Masters World Tour Super 500 dan HYLO Open World Tour Super 300).

Hasil tersebut tetap patut diapresiasi walau belum berujung podium juara. Modal bagi Jorji untuk bertarung dengan tujuh pebulu tangkis papan atas di Bangkok nanti.

Mereka adalah Chen Yu Fei (China), Tai Tzu Ying (Taiwan), He Bing Jiao (China), An Se-young (Korea Selatan), Ratchanok Intanon (Thailand), Busanan Ongbamrungphan (Thailand), dan Akane Yamaguchi (Jepang).

Sejauh mana kiprah pebulu tangkis 23 tahun di BWF World Tour Finals 2022? Mampukah Jorji bersinar di antara para bintang?

"Untuk target, pastinya mau yang terbaik di sini," tegas Jorji.

Debut Apri/Fadia

Tidak hanya Jorji, pasangan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga akan melakukan debut di turnamen itu.

Apri/Fadia dipanggil menggantikan wakil Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu Shida yang mundur karena cedera.

Apriyani bukan baru pertama tampil di ajang tersebut. Ia pernah berlaga di panggung itu bersama seniornya Greysia Polii pada edisi sebelumnya di Bali. Saat itu, langkah mereka terhenti di semifinal, kalah rubber game dari Nami/Chiharu, 14-21, 21-13, dan 21-23.

Perlu ditambahkan, tahun lalu Greys/Apri tampil di turnamen penutup itu melalui jalur "khusus". Mereka sebenarnya berada di posisi 13 di klasemen akhir "race to Bali." Hanya saja, predikat sebagai peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 membuat mereka mendapat tempat tersendiri.

Apri/Fadia yang mencatatkan peningkatan prestasi di tahun pertama mereka berpasangan berhak ke Bangkok karena menempati peringkat sembilan BWF World Tour Finals, di depan Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva dari Bulgaria.

Sepanjang tahun ini, Apri/Fadia meraih dua gelar BWF World Tour dan medali emas SEA Games 2021 yang digelar pada Mei 2022 di Vietnam.

Keduanya berjaya di Malaysia Open World Tour Super 750 dan Singapore Open World Tour Super 500. Menariknya, Apri/Fadia jadi juara di dua turnamen itu dengan mengalahkan pasangan yang sama di final yakni Zhang Shuxian/Zheng Yu dari China.

Sebelum itu, Apri/Fadia nyaris ke podium pertama mereka di Indonesia Masters World Tour Super 500 bila tidak dijegal pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yifan, 18-21 dan 12-21 di partai pamungkas.

Pencapaian gemilang itu tentu menjadi modal bagi pasangan yang kini berada di posisi 14 BWF untuk bersaing dengan tujuh pasangan lain di Bangkok.

Apri/Fadia akan menunjukkan apakah mereka mampu berbicara banyak saat beradu dengan Jeong Na Eun/Kim Hye Jeong (Korea Selatan), Zhang Shu Xian/Zheng Yu (China), Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard (Thailand), Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China), Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai (Thailand), Vivian Hoo/Lim Chiew Sien (Malaysia), dan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia).

Delapan wakil ganda putri di BWF World Tour Finals 2022: bwfbadminton.com
Delapan wakil ganda putri di BWF World Tour Finals 2022: bwfbadminton.com

Akhir paceklik gelar?

Lolosnya Jorji dan Apri/Fadia membuat Indonesia punya utusan di lima sektor. Secara keseluruhan, edisi kali ini menunjukkan peningkatan wakil yang signifikan.

Indonesia punya tujuh wakil. Jorji dan Apri/Fadia menyusul Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie (tunggal putra), Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), dan Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (ganda campuran).

Pada edisi sebelumnya, Greys/Apri melengkapi empat wakil Merah-Putih. Tiga wakil lainnya adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erick Yoche Yacob Rambitan (ganda putra), serta Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).

Dari daftar tersebut terlihat jelas sektor ganda putra masih konsiten mengirim wakil maksimal. Pada edisi kali ini, Fajar/Rian dan The Daddies menempati dua posisi teratas yang membuat mereka terhindar dari undian yang mempertemukan mereka di grup yang sama.

Keduanya akan bersaing dengan enam jagoan lainnya. Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia), Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China), Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark), Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), Choi Sol Gyu/Kim Won Ho (Korea Selatan), dan Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia).

Pada edisi tahun lalu, Indonesia tidak punya wakil di tunggal putra. Tahun ini Jojo dan Ginting menebusnya.

Kita berharap undian menguntungkan mereka. Setidaknya tidak harus saling jegal di babak grup. Hanya saja, tingkat persaingan jelas merata. Viktor Axelsen (Denmark), Chou Tien Chen (Taiwan), Prannoy H S (India), Kodai Naraoka (Jepang), Lu Guang Zu (China), dan Loh Kean Yew (Singapura) adalah para pemain tunggal putra yang paling mencuri perhatian tahun ini.

Di sektor ganda campuran, Yuta Watanabe/Arisa Highashino juga mengundurkan diri. Posisi pasangan Jepang yang sudah lama dibekap cedera ini digantikan oleh Supak Jomkoh/Supissara Paewsampran asal Thailand.

Rinov/Pitha yang menjadi harapan Indonesia di sektor ini akan terlibat persaingan dengan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China), Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), Wang Yilyu/Huang Dong Ping (China), Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai (Malaysia), Tan Kian Meng/Lai Peni Jing (Malaysia), dan Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis).

Entah di grup mana Rinov/Pitha akan ditempatkan, yang pasti persaingan bakal sangat ketat. Apalagi bila ditempatkan salah satu di antara Zheng/Huang atau Bass/Popor yang performa mereka sedang bagus.

Apakah Rinov/Pitha akan menorehkan hasil lebih baik dari senior mereka Praveen/Melati yang kala itu terhenti di babak grup?

Patut dicatat, sejak berubah nama dari BWF Super Series Finals menjadi BWF World Tour Finals pada 2018, Indonesia baru mengemas satu gelar.

Itu terjadi pada edisi 2019 di Guangzhou dengan The Daddies sebagai satu-satunya wakil Indonesia di podium tertinggi.

China masih mendominasi dengan enam gelar sejauh ini, disusul Jepang dan Korea Selatan yang sudah mendapat tiga gelar.

Hasil Indonesia sama seperti India dengan tidak lebih tinggi dari Taiwan, Denmark, dan Thailand yang sudah mengemas dua gelar.

Apakah sejarah baru dengan tujuh wakil, Indonesia pun bisa mengakhiri paceklik gelar dalam dua edisi terakhir? Berapa gelar berpeluang diraih Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun