Rinov/Pitha yang menjadi harapan Indonesia di sektor ini akan terlibat persaingan dengan Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China), Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand), Wang Yilyu/Huang Dong Ping (China), Goh Soon Huat/Shevon Jemie Lai (Malaysia), Tan Kian Meng/Lai Peni Jing (Malaysia), dan Thom Gicquel/Delphine Delrue (Prancis).
Entah di grup mana Rinov/Pitha akan ditempatkan, yang pasti persaingan bakal sangat ketat. Apalagi bila ditempatkan salah satu di antara Zheng/Huang atau Bass/Popor yang performa mereka sedang bagus.
Apakah Rinov/Pitha akan menorehkan hasil lebih baik dari senior mereka Praveen/Melati yang kala itu terhenti di babak grup?
Patut dicatat, sejak berubah nama dari BWF Super Series Finals menjadi BWF World Tour Finals pada 2018, Indonesia baru mengemas satu gelar.
Itu terjadi pada edisi 2019 di Guangzhou dengan The Daddies sebagai satu-satunya wakil Indonesia di podium tertinggi.
China masih mendominasi dengan enam gelar sejauh ini, disusul Jepang dan Korea Selatan yang sudah mendapat tiga gelar.
Hasil Indonesia sama seperti India dengan tidak lebih tinggi dari Taiwan, Denmark, dan Thailand yang sudah mengemas dua gelar.
Apakah sejarah baru dengan tujuh wakil, Indonesia pun bisa mengakhiri paceklik gelar dalam dua edisi terakhir? Berapa gelar berpeluang diraih Indonesia?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H