Korea Selatan sempat berada di atas angin. Mereka terus menekan dan ingin menambah gol.
Sayangnya, Ghana masih memiliki Mohammed Kudus. Bintang Ajax Amsterdam itu membuat skor berubah. Sambaran kaki kiri Kudus sukses menggetarkan gawang Korea Selatan. Gol di menit ke-68 itu menjadi pembeda.
Korea Selatan berupaya mengejar ketertinggalan. Sejumlah peluang mereka miliki hingga menjelang wasit asal Inggris meniup peluit panjang. Salah satunya upaya tendangan bebas Lee Kang-in yang masih bisa dibendung Ati Zigi.
Pertarungan yang mendebarkan dengan lika-liku berlangsung hingga detik-detik terakhir. "Comeback" Korea Selatan setelah keluar dari ruan ganti hampir saja membuat fan Ghana yang menari-nari sepanjang laga terancam pulang dengan kepala tertunduk.
Namun, pada akhirnya efektivitas permainan Ghana membuat mereka berhasil memetik poin sempurna. Kudus kemudian mematahkan hati para penggemar Korea Selatan yang melihat tim kesayangannya tak juga menyamakan kedudukan dengan 10 menit waktu tambahan.
Korea Selatan yang secara keseluruhan mencatatkan 63 persen penguasaan bola, 22 percobaan, dan tujuh mengenai sasaran harus mengakui keunggulan Ghana yang hanya memiliki tujuh kesempatan dengan tiga di antaranya tepat sasaran, dan semuanya berbuah gol.
Kemenangan Ghana ini membuat persaingan di Grup H kian menarik. Dengan satu laga tersisa, nasib kedua tim akan ditentukan tidak hanya oleh duel Portugal versus Uruguay beberapa jam setelah itu, tetapi juga oleh penampilan mereka di laga pamungkas grup.
Hanya saja, kedua tim akan menghadapi lawan berat di partai penentuan. Korea Selatan yang sementara ini mendekam di dasar klasemen dengan satu poin, hasil imbang 1-1 kontra Uruguay di matchday pertama, akan menghadapi favorit juara grup, Portugal. Uruguay akan menguji sejauh mana kemampuan Ghana memanfaatkan peluang yang mulai terbuka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H