Pemilik akun @RudyRoedyanto berkicau singkat. "Breaking : Grego jd ikut WTF."
Cuitan yang jelas disambut sukacita oleh warganet Indonesia. Kemudian secepat kilat diberitakan secara luas oleh berbagai saluran.
Meski mendahului BWF, Bambang Roedyanto jelas tidak sedang mengabarkan kabar burung. Ia tidak sedang memberikan sukacita semu yang kemudian bisa saja bertolak belakang dengan informasi final dari BWF.
Kemudian, apa yang dikatakan Bambang menjadi kenyataan. Status Jorji berubah dari daftar tunggu nomor satu menjadi peserta. Di situs pembelian tiket pada Jumat (25/11/2022) ada nama Jorji di posisi delapan, meski di samping namanya ada tulisan "not yet to accept."
Jorji, berdasarkan aturan dan penampilan hingga Australia Open, melakukan lompatan besar dari ranking 13 "road to Bangkok" menjadi satu dari delapan tunggal putri yang lolos kualifikasi, menyusul Chen Yu Fei (China), Tai Tzu Ying (Taiwan), He Bing Jiao (China), An Se-young (Korea Selatan), Ratchanok Intanon (Thailand), Busanan Ongbamrungphan (Thailand), dan Akane Yamaguchi (Jepang).
Menanti debut
Pencapaian pemain yang kini berada di posisi 17 BWF jelas tidak semata-mata karena berkah dari jagoan India. Meski soal keberuntungan tidak bisa ditampik, Jorji tetap berperan besar untuk mengantarnya ke panggung akbar itu, tempat para pebulutangkis terbaik bertarung memperebutkan total hadiah 1.5 juta USD.
Kita bisa melihat bagaimana sepak terjangnya setahun terakhir. Setelah menjadi juara dunia junior 2017, Jorji harus meniti jalan terjal.
Pertemuannya dengan Han Yue menjadi salah satu contoh. Sejak mengalahkan pemain China itu di final Kejuaraan Dunia Junior di GOR Among Rogo, Yogyakarta, lima tahun silam, Jorji baru mengulanginya di semifinal Australia Open setelah dua pertemuan sebelumnya di level senior selalu berakhir dengan kekalahan.
"Comeback" untuk menyamakan skor pertemuan dengan Han Yue menjadi 2-2 adalah satu dari beberapa pencapaian Jorji yang patut digarisbawahi.