Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Akankah Awal Tarian Messi di Panggung Terakhir Piala Dunia Berakhir Manis?

22 November 2022   11:48 Diperbarui: 22 November 2022   11:54 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Messi tertantang sekaligus ditantang dari berbagai sisi, tidak terkecuali dari warga Argentina untuk membuktikan dirinya bisa memberi kejayaan seperti Diego Armando Maradona.

Messi sadar akan hal itu. Ini adalah momen spesial, demikian Messi beberapa waktu lalu, kemungkinan besar Piala Dunia terakhirnya.

"Kesempatan terakhir saya untuk mewujudkan impian saya - impian kami - menjadi kenyataan. Saya tidak tahu apakah ini momen terbaik dalam karier saya, tetapi saya merasa sangat baik. Saya pikir saya lebih menikmatinya sekarang."

Bila Messi memang merasa situasi saat ini lebih baik maka akan menjadi kabar gembira. Dibanding edisi 2014 ketika Argentina menggapai final lalu kalah tipis 0-1 dari Jerman, Messi menanggung beban berat di pundaknya.

Saat itu, Messi yang sedang tidak dalam bentuk terbaik bersama Barcelona dengan kehilangan gelar LaLiga dan Liga Champions yang kemudian menjadi milik duo Madrid (Atletico dan Real Madrid), berusaha mengatasi tekanan dan kelahan fisik untuk bertarung di benua sendiri.

Bermain di Brasil yang notabene dalam satu daratan dan konfederasi tak ubahnya kandang sendiri. Harapan pada tim-tim Amerika Selatan seperti Argentina sedemikian bergelora.

Messi menjawabnya dengan empat gol di babak penyisihan, lalu mulai tertatih-tatih menuju final. Tidak mudah mengalahkan Swiss di babak 16 besar. Butuh waktu tambahan untuk menyingkirkan salah satu wakil Eropa itu. Gol Angel Di Maria, tepat di menit ke-118, akhirnya menjadi pembeda dan penyelamat.

Tidak mudah juga dua laga berikutnya menuju final. Belgia pun hanya mampu dikalahkan satu gol tanpa balas berkat Gonzalo Higuain di awal laga.

Argentina harus menjalani laga mendebarkan kontra wakil Benua Biru lainnya, Belanda. Pemenang harus ditentukan hingga drama adu penalti.

Duel di waktu normal berakhir tanpa gol. Kiper Argentina, Sergio Romero menjadi penyelamat dalam adu tos-tosan. Ia sukses menggagalkan tembakan Ron Vlaar dan Wesley Sneijder. Argentina menang 4-2.

Seperti kita lihat, tidak ada gol Messi di tiga laga krusial itu. Begitu juga, tidak terpenuhi harapan penggemar bahwa Sang Messiah akan bertuah. Magisnya akan mendatangkan kemenangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun