Masuknya Hossein Hosseini yang bermain untuk Esteghlal langsung diuji oleh Bukayo Saka yang melepaskan tembakan tepat sasaran. Penyelamatan sukses Hosesini berbuah tepukan tangan penggemar.
Inggris sempat menemui kebuntuan hingga lebih dari separuh babak pertama. Namun, Inggris kemudian sukses menunjukkan kepada dunia bahwa mereka sudah berada kembali di jalur yang tepat.
Pertama, penampilan Bellingham dan Saka sungguh menyita atensi. Bellingham yang adalah bintang muda Borussia Dortmund menjadi pemecah kebuntuan.
Pemain berusia 19 tahun menunjukkan dengan tepat dirinya pantas menjadi target buruan banyak klub top Eropa.
Kehadirannya bersama pemain muda Inggris lainnya yang sempat menjadi bulan-bulanan di Piala Eropa 2020 yakni Saka terbukti memberikan sihir tersendiri.
Bellingham mencetak gol pembuka tepat 10 menit sebelum turun minum, menyambut umpan silang Luke Shaw dengan tandukan mematikan.
Saka kemudian ikut memperlebar jarak dengan tendangan halus namun akurat, sebelum sepakan voli berkelas Raheem Sterling meneruskan umpan silang Kane menutup keunggulan Inggris sebelum jeda.
Pemilihan Saka ketimbang bintang muda Manchester City, Phil Foden tidak lepas dari kritik. Keputusan Southgate itu menjadi kontroversi.
Namun, brace yang dicetak pemain 21 tahun di laga besar ini, sebagaimana peran besar yang ia mainkan bersama Arsenal yang kini memuncaki klasemen Liga Premier Inggris, dengan sendirinya membungkam para pengkritik.
Saka demikian juga Bellingham memang pantas mendapat tepuk tangan. Mereka terus mengancam Iran sepanjang laga.
"Kami membutuhkan awal yang baik itu. Kami belum memainkan yang terbaik saat memasuki turnamen. Ada banyak pembicaraan dan spekulasi tentang penampilan kami, tetapi kami menunjukkan kepada semua orang seberapa banyak kualitas yang kami miliki dan apa yang bisa kami lakukan," ungkap Saka usai laga menukil bbc.com.