Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ironi Garuda Nusantara Usai Tur Eropa: Dicukur Prancis, Pulang Dibubarkan, Lantas Berharap Prestasi di Piala Dunia?

21 November 2022   15:58 Diperbarui: 21 November 2022   16:01 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Timnas U-20 Indonesia dalam laga uji coba di Turki, 13/11/2022 malam WIB lalu: dok PSSI via Kompas.com

Skill, kekompakan, hingga mental masih menjadi pekerjaan rumah yang harus terus dibenahi tim pelatih. Hadirnya beberapa amunisi baru seperti pemain naturalisasi keturunan Belanda, Rafael William Struick yang mencetak gol pembuka kontra Slovakia perlu dibarengi masa-masa tanding bersama guna membangun ikatan baik dalam hal olah bola maupun emosional.

Modal kemampuan individual saja sungguh tidak memadai bila ingin berbicara banyak di kancah sepak bola internasional.  Ibarat lidi-lidi yang tak akan bisa berfungsi baik bila tidak disatukan.

Dari skuad junior Prancis dan Slovakia, tim besutan Shin Tae-yong sungguh banyak menimba ilmu. Aksi bercermin yang pantas dilakukan di hadapan dua dari lima wakil Eropa yang akan berlaga di putaran final Piala Dunia U-20 2023 di samping Inggris, Israel, dan Italia.

Miris

Dua pengalaman terakhir sungguh berharga. Menghadapi lawan-lawan dengan level permainan yang lebih tinggi dan mapan, sekaligus menjadi patokan persaingan di Piala Dunia U-20 tahun depan.

Indonesia yang menjadi tuan rumah berhak mengutus wakilnya. Sebuah sejarah tersendiri setelah penantian panjang lebih dari empat dekade, tepatnya 44 tahun. Meski tidak melalui jalur kualifikasi sebagaimana tim-tim lain, berada di panggung akbar adalah sebuah momentum bersejarah bagi sepak bola dalam negeri.

Tentu, kita tidak ingin nasib timnas Indonesia hanya sebagai penggembira. Bermodalkan tiket gratis sebagai host sementara prestasi di lapangan pertandingan jauh dari memuaskan.

Shin Tae-yong harus benar-benar menyiapkan tim agar bisa bersaing dan kalau perlu berbicara banyak. Tuan rumah yang tidak sekadar pelengkap peserta. Tetapi tim yang patut diperhitungkan.

Untuk sampai ke sana, dengan sisa waktu persiapan yang tidak panjang, Shin Tae-yong dan timnya jelas harus bekerja ekstra.

Sayangnya, kepulangan tim muda Indonesia dari Eropa yang terkesan tergesa-gesa itu bukan karena alasan yang sungguh mendasar. Melainkan karena Shin Tae-yong tidak punya banyak waktu lantaran harus mengalihkan perhatian untuk menangani tim berbeda guna menghadapi agenda lainnya.

Setelah urusan uji coba dan tur Eropa bersama U-20 selesai, pelatih asal Korea Selatan itu akan memalingkan perhatian ke tim senior guna menghadapi Piala AFF 2022 di Bangkok, Thailand, dimulai 20 Desember nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun