Nasib Lee Zii Jia akan ditentukan baik oleh dirinya sendiri maupun Lu Guangzu. Lee Zii Jia setidaknya perlu mencapai semifinal pekan ini. Sekalipun terhenti di perempat final Lee Zii Jia masih bisa lolos bila Lu Guangzu atau Loh Kean Yew kalah di babak pertama.
Sementara syarat lolosnya Lu Guangzhu hanya cukup mencapai minimal babak delapan besar. Bagaimana bila ia angkat koper sedikit lebih cepat, di babak 16 besar? Lu tetap lolos dengan syarat Lee Zii Jia tak mencapai semifinal.
Lee Zii Jia berpeluang menjadi wakil tunggal putra Malaysia di ajang penutup tahun itu. Jawara All England 2021 itu adalah unggulan pertama. Hanya saja, ia harus sadar performanya belakangan ini goyah.
Bila tidak berbenah maka Lakshya Sen bisa memupuskan harapannya. Atau bahkan bisa menelan pil pahit saat menghadapi pemain lain yang tidak diunggulkan.
Seperti persaingan Jorji kontra Okuhara, skenario yang sama pun berpeluang mempertemukan Lee dan Lu di 16 besar. Duel penentu siapa yang lebih pantas ke Guangzhou.
Bagaimana persaingan di ganda putra?
Indonesia benar-benar duduk manis. Fajar/Rian dan The Daddies tak tergoyahkan di dua posisi teratas dan dipastikan tidak akan berada di grup yang sama di Bangkok nanti.
Mereka akan menyaksikan drama persaingan Liu Yuchen/Ou Xuanyi dari China, Choi Sol Gyu/Kim Won Ho asal Korea Selatan, Lu Ching Yao/Yang Po Han asal Taiwan, dan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty dari India.
Pasangan yang disebutkan terakhir sebenarnya memiliki kesempatan, meski tipis. Namun, absennya mereka di Australia dengan sendirinya menggugurkan kans itu.
Di atas kertas, Liu/Ou lebih berpeluang. Dengan 55.430 poin, memimpin atas Choi/Kim (51.730 poin), Lu/Yang (49.370 poin) dan Rankireddy/Shetty (48.810 poin).
Liu/Ou hanya perlu tampil di Australia Open 2022. Nama mereka pun terdaftar. Â Tersisa persaingan Choi/Kim dan Lu/Yang.