Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Syabda Perkasa Belawa Perkasa di Malaysia, Modal Penting Jadi Penerus Jojo dan Ginting

14 November 2022   09:07 Diperbarui: 15 November 2022   03:56 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dengan pola itu, Alhamdulillah saya bisa mengubah jalannya pertandingan dan bisa mengembalikan keadaan dari posisi tertinggal menjadi menang dan juara," sambungnya.

Syabda secara peringkat tidak lebih tinggi dari lawannya. Syabda, posisi 164 BWF, terbukti mampu menunjukkan peringkat dunia tidak menjadi jaminan kemenangan. Peringkat lebih rendah tidak otomatis bisa diperdaya.

Membuat pemain ranking 149 BWF itu menelan kekalahan pertama yang menandai pertemuan mereka sekaligus menguburkan harapannya untuk mengikuti jejak tiga wakil lainnya yang merebut gelar juara.

Apes yang tak berujung bagi Lei di tahun ini. Sebab, ini kali ketiga ia kalah di final. Sebelumnya, pemain yang mengandalkan tangan kiri itu takluk di final Malang Indonesia International Series dan Vietnam International Series.

Di Malang, Lei menyerah dari Weng Hongyang, 10-21 dan 10-21. Selanjutnya, giliran Liu Liang yang memupuskan harapannya menjadi juara di Vietnam usai memenangi pertarungan rubber game, 10-21, 21-14, dan 18-21.

Situasi sebaliknya terjadi pada Syabda. Ini merupakan gelar kedua baginya di tahun ini. Sebelumnya, Syabda berjaya di Lithuanian International Series pada awal Juni lalu. Kala itu ia memenangi "perang saudara" atas Alwi Farhan, 21-15 dan 21-14, serentak ikut memastikan Indonesia sapu bersih gelar juara.

Penerus Jojo dan Ginting

Bakat Syabda sudah mulai terlihat. Bahkan sejak di level junior. Ia menjadi bagian dari tim Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior 2019 di Kazan, Rusia. Syabda ikut merasakan medali emas nomor beregu campuran.

Syabda menjadi bagian dari generasi penerus yang mengukir sejarah bagi badminton Tanah Air. Menumbangkan tim paling sukses, China, 3-1 untuk pertama kali angkat trofi Piala Suhadinata.

Memang di partai final, nomor tunggal putra diisi Bobby Setiabudi yang kemudian kalah dari Liu Liang, 21-17, 17-21, dan 22-20.

Di Malaysia International Series kali ini, langkah Bobby dihentikan Lei Lan Xi di semifinal. Sedangkan, Liu Liang tak bisa menjegal Syabda di semifinal. Liu Liang kalah usai berduel tiga set, 16-21, 21-11, dan 21-14.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun