Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Arus Balik Nando Watu dengan Desa Wisata dari Kaki Kelimutu

10 November 2022   19:09 Diperbarui: 10 November 2022   19:15 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak hanya itu. Di wilayah seluas 385,7 hektar itu memiliki banyak potensi. Tanah subur di ketinggian 800 mdpl memungkinkan aneka tanaman pertanian seperti padi, kopi, dan tanaman holtikultura lainnya hidup, tumbuh, dan meberikan hasil berkecukupan bagi mayoritas penduduk setempat yang berjumlah 761 jiwa.

Panorama alam yang indah terpancar dari lekukan-lekukan pegunungan rendah dan hamparan sawah hijau.

Empat dusun (pedukuhan) yang berada di bawah Desa Detusoko Barat, menyimpan aneka kekayaan.

Dusun Nuagiu dikenal dengan produk  buah-buahan dan hortikultura. Warisan leluhur berupa kampung adat dan kubur batu masih apik terjaga di Dusun Wolobudu dan Pemonago. Di sana pula terdapat air terjun, mata air panas, dan area pendakian.

Dusun Wolone memiliki kampung adat, air panas, sanggar tradisional, hingga hamparan persawahan yang sungguh memanjakan mata.

Sejumlah potensi Desa Detusoko Barat: Nando Watu
Sejumlah potensi Desa Detusoko Barat: Nando Watu

Desa Wisata

Nando dan kaum muda setempat sadar betapa kayanya potensi mereka. Berbagai gebrakan pun ia lakukan di antaranya menginisiasi pembentukan Remaja Mandiry Community (RMC).

Komunitas yang digerakan orang muda sebagai respon keprihatinan pada kaum muda setempat yang lebih memilih eksodus meninggalkan kampung halaman.

Mereka pun merancang dan melakukan berbagai kegiatan pertanian, program kewirausahaan yang berbasis pariwisata keberlanjutan. Istilah bekennya ekowisata atau ekoturisme.

"Setidaknya ada empat unsur dalam ekowisata, yakni wisata yang meminimalkan dampak negatif; yang membangun kesadaran serta respek terhadap lingkungan dan budaya; yang memberikan pengalaman positif untuk pengunjung; dan wisata yang memberikan manfaat dan keutungan ekonomi secara langsung untuk lingkungan dan masyarakat lokal," beber Nando.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun