Gol di penghujung laga dari sebuah laga yang dramatis dan tidak bisa tidak sempat mengundang kepanikan di kubu Spurs.
"Itu adalah malam yang sulit, pertempuran yang hebat dan bahkan lebih pada [pertempuran psikologis]," Hugo Lloris mengakui kepada BT Sport.
Marseille yang diperkuat mantan striker Arsenal, Alexis Sanchez dan Jordan Veretout kemudian harus menyesali diri. Finis sebagai juru kunci. Gagal melaju di Liga Champions. Tidak juga mendapat tempat di kompetisi kasta kedua.
Mereka gagal menjaga keunggulan dan memanfaatkan dominasi. Pudarnya konsentrasi setelah istirahat yang membuat tim tamu bisa mengambil momentum bangkit.
Begitu juga kegagalan memaksimalkan dua kesempatan di 10 menit terakhir melalui Sanchez dan mantan bek The Gunners, Sead Kolasinac yang berdiri bebas tanpa pengawalan di mulut gawang Hugo Lloris.
Ternyata, tanpa harus unggul secara statistik kemenangan tetap bisa didapat. Spurs yang goyah di paruh pertama, bisa menunjukkan sisi sebaliknya setelah itu.
Didampingi Cristian Stellini sebagai asisten, mereka bisa mengakhiri catatan minor tak pernah menang atas tim Prancis di luar kandang, memetik kemenangan ketiga dari enam laga, dan perjuangan di pentas elite Eropa terus berlanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H