Napoli yang tidak dalam posisi dominan hanya mampu melepaskan 2 "shots on target" dari 10 upaya. Hanya saja, di balik kesempatan yang minim itu, Partenopei hampir saja menghukum tuan rumah.
Momen itu terjadi tak lama setelah keluar dari kamar ganti ketika tandukan bek Leo Ostigard menyambut tendangan bebas mampu merobek gawang Alisson Becker.
Beruntung bagi tuan rumah. Dari tinjauan VAR pemain itu dianggap lebih dahulu berada dalam posisi offside.
Laga hampir saja berakhir kaca mata, bila The Reds tidak memecah kebuntuan lima menit sebelum waktu normal usai.
Beruntung ada Mohamed Salah dan Darwin Nunez, yang masing-masing mencetak satu gol di menit ke-85 dan 90+8.
Salah memecah kebuntuan dengan memaksimalkan bola muntah tandukan Nunez menyambut tendangan sudut. Nunez kemudian mencatatkan namanya di papan skor melalui skema yang sama.
Kredit patut diberikan kepada lini pertahanan Liverpool. Setelah awal musim yang suram dengan sektor ini menjadi sorotan, termasuk kekalahan dari tim kurang diunggulkan bernama Nottingham Forest dan Leeds United, mereka berusaha memperbaiki diri.
Trent Alexander-Arnold, Virgil van Dijk, Kostas Tsimikas, dan Ibrahima Konate mengisi posisi empat bek dalam formasi andalan 4-4-2.
 Konate yang mengalami cedera lutut saat pra-musim hingga harus menepi di pekan-pekan awal, membuat barisan belakang sungguh kehilangan.
Pemain muda Prancis itu kemudian tampil sebagaimana diharapkan. Pemain 23 tahun menjadi salah satu benteng yang memagari serangan Napoli. Mereka bisa menahan Victor Osimhen yang menjadi momok baik di pentas domestik maupun Eropa belakangan ini.
Ketenangan, kecepatan, hingga fisik yang mumpuni membuat Konate sungguh berperan penting. Meski bukan menjadi satu-satunya pembeda dan penentu, kehadiran Konate di laga itu tidak bisa dipandang remeh. Kita akhirnya mafhum mengapa Klopp begitu kehilangan saat ia menepi.