Muh Putra Erwiansyah/Patra Harapan Rindorindo terlihat begitu kecewa. Tangis mereka pecah usai gagal mengalahkan Xu Hua Yu/Zhu Yi Jun.
Putra/Patra sebenarnya berpeluang besar menggondol medali emas. Mereka memiliki banyak keunggulan mulai dari kecepatan, variasi pukulan, hingga penuh skill.
Ditambah lagi, mereka semakin solid sebagai pasangan. Duo PB Djarum itu sudah menggondol dua gelar dan tiga kali mencapai final di level junior. Tidak hanya itu. Mereka pun sudah mulai melebarkan sayap ke level utama.
Sayangnya, Putra/Patra tak mampu menahan diri untuk bermain lebih tenang dan sabar. Keduanya malah banyak melakukan kesalahan sendiri.
Gim pertama jelas memperlihatkan bagaimana Putra/Patra terlalu terburu-buru meraih poin. Keduanya justru kecolongan memberi kesempatan kepada pasangan China untuk merebut kemenangan.
Putra/Patra yang diunggulkan di tempat keempat berhasil bangkit di set kedua. Pertarungan menjadi begitu ketat di gim ketiga. Keduanya memiliki kesempatan mengunci pertandingan bila saja tidak membiarkan lawan mengejar dan berbalik unggul.
"Di gim ketiga kita kurang sabar dan tenang, mainnya terburu-buru dan banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri padahal secara poin sudah memimpin. Ketika poinnya dikejar dan jadi ketat kita juga jadi gugup dan tegang," ungkap Patra usai laga berdurasi 68 menit dengan skor 18-21, 21-14, 20-22.
Seperti Rachel/Trias, Putra/Patra pun harus rela kehilangan medali emas. Mereka gagal menjaga dan mengulangi pencapaian The Babies, julukan Leo/Daniel yang berjaya pada edisi sebelumnya.
"Kita sangat kecewa dengan hasil ini. Tapi kita sudah mencoba memberikan penampilan yang terbaik, apapun hasilnya kita harus terima," beber Patra.
Banyak pelajaran
Ester Nurumi Tri Wardoyo mengakui banyak pelajaran yang dipetik dari Kejuaraan Dunia Junior 2022. Ia sebenarnya berharap dan diharapkan bisa berbicara banyak. Namun, langkahnya terhenti di semifinal, kalah dari wakil China Yuan An Qi, 21-17, 15-21, 11-21.