Meilysa/Rachel akan menghadapi unggulan 15 dari Jepang, Rui Kiyama/Kanano Muroya.
Di atas kertas, seharusnya jalan keduanya ke tangga juara kian terbuka lebar. Â Bila mereka benar-benar menunjukkan kualitas sesuai status yang disandang, membawa pulang medali emas bukan sesuatu yang berlebihan.
Selain lebih diunggulkan dari Rui/Kanano, calon lawan di partai pamungkas nanti pun bukan unggulan. Hanya saja, Meilysa/Rachel  tak boleh jemawa dengan status sebagai unggulan pertama.
Setelah melewati rintangan dari wakil Negeri Sakura, keduanya harus tampil "all-out" untuk menghadapi laga pamungkas kontra pemenang antara Kokona Ishikawa/Riko Kiyose (Jepang) menghadapi Liu Sheng/Shu/Wang Ting Ge (China).
Penampilan Putra/Patra di ganda putra juga kian padu. Keduanya makin solid dan menunjukkan sebagai calon pemenang. Di babak perempat final, Putra/Patra menyingkirkan perlawanan pasangan Jepang, Sora Ogaki/Osuke Sakurai, 22-20 dan 21-13.
Bermain agresif, penuh determinasi, dan salah satu dari keduanya sesekali menampilkan karakter yang mengingatkan kita pada ketengilan Kevin Sanjaya, menjadi modal untuk berbicara banyak kali ini.
Putra/Patra berpeluang melaju. Lawan mereka di babak empat besar pasangan yang tidak diunggulkan dari Korea Selatan, Song Hyun Cho/Beom Soo Park.
Pemenang nanti akan berduel dengan salah satu dari Hu Hua Yu/Zhu Yi Jun dari China atau Apiluk Gaterahong/Witchaya Jintamuttha yang merupakan unggulan delapan dari Thailand.
Dengan garansi medali perunggu yang sudah digenggam, seharusnya Putra/Patra termotivasi untuk menggapai klimaks.Â
Pada edisi sebelumnya dengan sederet nama yang kini sudah wira-wiri di level senior seperti The Babies (Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin) dan Putri Kusuma Wardani, Indonesia berhasil merebut Piala Suhadinata dari China.