Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Beda Nasib Chelsea dan Juventus: The Blues Melaju di Tangan Potter dan Bianconeri Tersingkir

26 Oktober 2022   09:08 Diperbarui: 26 Oktober 2022   16:15 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Usai pertandingan, Kovacic mengaku senang bisa mencetak gol di tempat kelahirannya, meski itu berarti memberikan kesedihan bagi banyak orang terdekatnya.  Ia tampil di hadapan orang-orang terdekat seperti keluarga dan teman-teman.

Kovacic kemudian mengalami masalah betis sehingga harus ditarik keluar. Ia digantikan oleh Ruben Loftus Cheek sejak menit 68.

Penampilan beberapa pemain Salzburg patut diberi kredit. Selain Junior Adamu yang sempat menyamakan kedudukan, Philipp Kohn tak bisa diabaikan.

Sang penjaga gawang melakukan sejumlah penyelamatan spektakuler. Ia menggagalkan empat peluang meas Pierre-Emerick Aubameyang.

Kubu Chelsea kemudian melakukan beberapa upaya mulai dari mencetak gol kemenangan melalui sepakan indah Havertz hingga penyelamatan krusial Thiago Silva untuk peluang Strahinja Pavlovic.

Kemenangan ini memberi Chelsea poin sempurna. Si Biru mengemas 10 poin, unggul tiga angka di depan AC Milan. Satu laga sisa menjadi kesempatan Milan dan Salzburg berebut tiket terakhir untuk mendampingi Chelsea.

Catatan ini membuktikan tren positif Chelsea di bawah asuhan Potter. Sejak mengambil alih tanggung jawab dari Thomas Tuchel, Potter sukses menjaga catatan tak terkalahkan.

Sejak dipermalukan Dinamo Zagreb di Kroasia pada awal September yang menandai awal buruk Chelsea di Liga Champions musim ini dan berujung pemecatatan Tuchel, Potter berhasil memberikan reaksi positif. Tiga kemenangan dan sekali imbang, dan secara keseluruhan tak pernah kalah dalam sembilan laga yang ia pimpin.

Rupanya kekalahan di laga pembuka itu, sungguh melecut Chelsea untuk berbenah. Perubahan mendasar pada jajaran kepelatihan memberikan dampak tersendiri. Meragukan di awal, Chelsea perlahan tetapi pasti merangsek ke puncak dan memastikan satu tempat di babak berikutnya.

Pertandingan terakhir menjamu Zagreb  di Stamford Bridge pada awal November nanti adalah kesempatan bagi Chelsea untuk  "balas dendam" plus memastikan posisi juara grup demi status sebagai unggulan saat undian babak 16 besar nanti.

"Ini adalah ujian nyata melawan beberapa tim fantastis dan pengalaman hebat datang ke venue ini dan mengalami pertandingan tandang di Liga Champions. Ini sulit dan menantang, tapi saya sangat menikmatinya," tandas Potter melansir bbc.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun