Dalam hidup bersama, potensi gesekan selalu ada. Dalam berbagai skala dan intensitas, entah dipicu oleh hal besar maupun remeh-temeh. Entah disengaja atau pun kebetulan. Â Soal parkir kendaraan hingga tanaman yang merambat ke wilayah tetangga terkadang bisa menjadi persoalan.
Apa pun masalah dan keluhan, penting kiranya memperhatikan prinsip-prinsip umum. Tetap tenang saat berbicara dengan tetangga. Demikian halnya bersikap serupa saat ada tetangga yang datang menyampaikan masalah atau keprihatinan.
Setiap problem perlu disikapi secara terbuka, bijak, rasional, dan kepala dingin. Adalah hal yang terpuji dan elegan bila setiap masalah disampaikan dengan tatap muka. Melakukan dialog dari muka ke muka, alih-alih melalui kiriman pesan singkat atau telepon, apalagi bila harus menyebarkannya ke pihak-pihak lain.
Hindari bergosip tentang masalah apa pun dengan tetangga ke tetangga lain atau orang-orang di luar tempat tinggal. Hal ini tidak akan menyelesaikan masalah. Malah berpeluang menimbulkan masalah baru.
Sekiranya urusan menjadi rumit dan perlu melibatkan pihak ketiga maka baiklah itu ditempatkan sesuai porsinya. Setiap upaya penyelesaikan melalui jalur mediasi tetap perlu dijalankan dan disikapi secara bijak dan konsekuen.
Bila melakukan kesalahan, baiklah dengan berbesar hati meminta maaf. Dengan meminta maaf martabat kita tidak akan direndahkan. Kita justru semakin dihargai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H