Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Malangnya 2 Raksasa Serie A: Milan Gagal Revans dan Juventus Tersungkur di Israel

12 Oktober 2022   09:36 Diperbarui: 13 Oktober 2022   02:00 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pierre-Emerick Aubameyang merayakan gol ke gawang AC Milan di matchday keempat Liga Champions 2022/2023| ALBERTO PIZZOLI/AFP via Kompas.com

Pil pahit harus ditelan dua raksasa Serie A Italia pada matchday keempat fase grup Liga Champions 2022/2023, Selasa (11/10/2022) malam WIB dan Rabu (12/10/2022) dini hari WIB.

Pertemuan kedua dalam rentang sepekan. AC Milan, sekali lagi, harus mengakui keunggulan Chelsea. Sementara Juventus tak bisa mengulangi catatan manis di kandang, malah tak berkutik meski menghadapi tim yang kurang diunggulkan: Maccabi Haifa.

Apa yang membuat duo Italia itu kompak menuai hasil negatif?

Milan dalam kurun waktu tak lebih dari tujuh hari dua kali merasakan sengatan The Blues yang mulai bertaji di tangan Graham Potter.

Pekan sebelumnya, Rossoneri tumbang di Stamford Bridge, tiga gol tanpa balas. Kali ini, Milan pun tak bisa berbuat banyak meski tampil di kandang sendiri. Di hadapan penggemarnya di San Siro, skuad Merah-Hitam itu takluk, 0-2.

Milan tetu berharap bisa revans. Sekurang-kurangnya mampu memberikan perlawanan berarti. Sayangnya, harapan itu bertepuk sebelah tangan.

Chelsea kembali menang dengan statistik dominan. Penguasaan bola 70 persen dan melepaskan 15 percobaan dengan empat di antaranya tepat sasaran. Tuan rumah yang terus tertekan sepanjang laga hanya bisa melepaskan satu "shot on target."

Petaka bagi Milan dimulai ketika mereka harus kehilangan satu pemain. Fikayo Tomori yang dengan sengaja menarik lengan Mason Mount untuk menghentikan pergerakannya di kotak terlarang harus meninggalkan lapangan di menit ke-18.

Wasit Daniel Siebert langsung memberinya kartu merah yang kemudian memantik kecewa dan amarah dari kubu tuan rumah. Tomori hingga para pemain Milan tak menerima keputusan itu. Sempat ada perdebatan alot. Sayangnya, Daniel bergeming.

"Saya benar-benar tidak berpikir wasit memiliki salah satu malam yang lebih baik," sindir pelatih Milan Stefano Pioli usai laga melansir bbc.com.

Tanpa Tomori, yang juga pernah memperkuat barisan belakang Chelsea, jelas memberikan keuntungan ganda bagi tim tamu. Penalti plus keunggulan jumlah pemain.

Jorginho yang menjadi eksekutor tak membuang kesempatan. Gelandang asal Italia itu bisa memperdaya Ciprian Tatarusanu.

Penampilan Mount di laga ini begitu mencolok. Setelah andil bagi gol pertama, ia juga berperan penting bagi gol kedua di menit ke-34.

Mount, bek muda Inggris berusia 23 tahun, memberikan sentuhan cepat yang bisa dimaksimalkan Pierre-Emerick Aubameyang.

Auba dan Tomori mengalami situasi batin berbeda saat reuni dengan mantan klub kali ini. Auba terpaksa "melukai" klub yang membuka jalan bagi karier profesionalnya pada 2008 hingga 2011.

Sedangkan Tomori, 24 tahun, justru mendatangkan kekecewaan pada klub yang sedang ia bela karena kesalahan yang menguntungkan mantan klub. Chelsea bagi Tomori adalah peletak dasar baginya. Ia adalah produk dari klub asal London itu.

Mount semakin menunjukkan pengaruhnya dan telah merebut kepercayaan Potter. Tidak ada pemain lain, selain Mount dan Kepa Arrizabalaga yang menjadi starter dalam lima pertandingan terakhir. Keduanya tak tergantikan dalam "starting line-up" pilihan sang pelatih anyar itu.

Jelas ini isyarat positif bagi Mount jelang Piala Dunia 2022 yang akan digelar dalam hitungan bulan. Pelatih timnas Inggris, Gareth Southagate boleh menyimpan satu slot untuk Mount.

Mount tidak tampil penuh di laga ini. Setelah memberikan pengaruh positif di babak pertama, ia kemudian ditarik keluar.

Rupanya, Potter tidak mau kegemilangan pemain itu tercoreng bila sampai mendapat kartu merah, setelah sebelumnya menerima kartu kuning buntut perdebatan sengit dengan Olivier Giroud. Mount kemudian digantikan pemain muda lainnya, Conor Gallagher yang bermain penuh sepanjang babak kedua.

Di sisi berbeda, Southgate mulai khawatir. Reece James yang juga menunjukkan grafik penampilan yang kian meningkat justru mengalami cedera di laga ini.

Bek kanan yang bisa terlibat aktif saat menyerang hingga mencetak gol itu berjalan tertatih-tatih meninggalkan lapangan pertandingan di menit ke-62. Posisinya kemudian digantikan pemain senior, Cesar Azpilicueta.

Dengan sisa waktu tak lebih dari delapan pekan sebelum "kick-off" pesta akbar empat tahunan, Southgate berharap dalam kecemasan akan kondisi James, berikut Kyle Walker, dan Trent Alexander-Arnold, yang kompak mengalami masalah dalam beberapa pekan terakhir.

Terlepas dari itu, bagi Chelsea, kemenangan ini memberikan arti tersendiri. Mereka mulai menemukan formula terbaik. Potter yang belum lama menempati kursi panas usai ditinggal Thomas Tuchel pun bisa memberikan harapan bagi para penggemar.

Pelatih asal Inggris itu menorehkan catatan positif di tengah perjuangannya untuk menjaga keseimbangan tim agar tetap di jalur positif. Belum terkalahkan sejak menjabat dan sanggup memetik kemenangan keempat secara beruntun dari lima pertandingan pertamanya.

Si Biru melakukan loncatan besar setelah di pekan kedua masih berada di urutan buncit. Mereka kini memuncaki Grup E Liga Champions. Mengoleksi tujuh poin dari empat laga, unggul satu angka di depan Red Bull Sazburg.

Situasi berbeda dialami Milan. Kekalahan beruntun ini tentu menjadi pukulan tersendiri bagi juara Serie A itu.

Baru mengemas empat poin, sama banyak dengan Dinamo Zagreb di dasar klasemen, dengan dua laga tersisa membuat mereka tidak bisa tidak wajib memaksimalkannya bila tidak ingin mimpi untuk melebarkan kembali sayap prestasi di kancah Eropa pupus.

Tersungkur di Israel

Itulah yang terjadi dengan Juventus. Sammy Offer Stadium menjadi panggung pertunjukkan rapuhnya Bianconeri. Tidak hanya di Serie A, di level Eropa pun setali tiga uang.

Menilik penampilan mereka dalam angka-angka sesungguhnya tidak lebih inferior dari tuan rumah. Malah, Nyonya Tua lebih dominan dengan "ball possession" 58 persen berbanding 48 persen, dan "shots on target" lebih banyak dari tuan rumah yakni lima berbanding empat.

Entah mengapa racikan Massimiliano Allegri kali ini tak efektif dan efisien. Juga seperti kehilangan gairah. Taring mereka sebagai tim besar sama sekali tidak terlihat baik dari sisi permainan maupun mental.

Tuan rumah yang berada dalam bayang-bayang nama besar dan dominasi Juve justru bisa memaksimalkan empat peluang emas untuk mencuri sepasang gol.

Maccabi mengejutkan tim tamu dengan gol cepat di menit ketujuh. Umpan silang Pierre Cornud dikonversi dengan sempurna oleh Omer Atzili tanpa bisa dihadang Wojciech Szczesny.

Sesungguhnya itu adalah upaya kedua setelah tiga menit sebelumnya melepaskan tembakan tepat sasaran.

Omer Atzili kembali menjadi momok bagi Juventus dengan gol keduanya di penghujung babak pertama, tepatnya di menit ke-42. Tembakan kaki kirinya menyambut umpan Frantzdy Pierrot tepat bersarang di pojok atas gawang tim tamu.

Setelah disengat dua gol, Juventus baru bereaksi. Peluang emas pertama didapat melalui tandukan Dusan Vlahovic sebelum turun minum.

Nyonya Tua coba bangkit setelah mendapat suntikan energi saat jeda. Adrien Rabiot, Juan Cuadrado, dan beberapa pemain lain sempat membangkitkan harapan fan Juventus.

Namun, tuan rumah memilih strategi yang tepat. Mereka memperkuat barisan pertahanan dan memilih serangan balik cepat sebagai pilihan.

Sejarah baru pun tercipta bagi Maccabi. Mereka memetic kemenangan pertama di fase grup Liga Champions setelah sebelumnya terjadi saat membungkam Manchester United 3-0 pada Oktober 2002.

Juventus dengan segala sumber daya yang dimiliki terbukti tak mampu memecah kebuntuan hingga wasit meniup peluit panjang.

Kekalahan ini memang menyakitkan. Belum lama mereka digasak Milan di Serie A dengan skor serupa. Kali ini gagal pula meraih poin penuh di Israel. Padahal pada pertemuan di matchday ketiga di Allianz Stadium, Juventus sanggup memetik kemenangan 3-1..

Juventus dalam posisi sulit di Grup H. Raihan poin Juve dan Maccabi sama. Baru mendapat tiga poin dari empat laga, tertinggal delapan angka dari Benfica dan Paris Saint-Germain (PSG).

Tidak ada jalan lain bagi Juventus untuk lolos dari keterjepitan ini. Wajib menang saat melawat ke markas Benfica pada 25 Oktober dan memetik poin penuh di kandang kala menjamu PSG di pekan pamungkas.

Bila tidak, buang jauh-jauh mimpi besar merengkuh Si Kuping Lebar untuk ketiga kalinya dan fokus untuk memperbaiki peringkat di Serie A agar tak sampai terdepak ke Liga Europa musim depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun