Kita mungkin masih memegang anggapan dikotomis ketika berurusan dengan perawatan kulit. Bahwa urusan tersebut lebih menjadi perhatian kaum wanita, ketimbang pria. Seakan-akan hanya kaum wanita yang merasa perlu untuk merawat kulit.
Padahal, urgensi perawatan itu patut menjadi perhatian kaum adam. Baik wanita maupun pria memiliki kepentingan yang sama untuk menjaga agar kulit tetap terawat.
Demikian halnya dengan penggunaan Sunscreen. Kaum hawa dinilai lebih peduli untuk melindungi kulitnya dari paparan sinar matahari. Demikian sebaliknya. Kaum laki-laki seperti tidak menanggap penting hal tersebut.
Selain kurangnya pemahaman, bisa jadi ada anggapan keliru yang terpelihara. Dianggap perawatan sia-sia dan hanya membuang waktu, hingga prasangka kulit pria mungkin sedikit lebih tebal, warnanya lebih gelap, dan lebih kasar sehingga lebih "kebal" dibanding kulit wanita.
Dokter kulit bersertifikat, Corey L.Hartman kepada BAZAAR.com melaporkan 70 persen pasien pria tidak menggunakan Sunscreen atau tabir surya saat meninggalkan rumah.
"Menurut laporan, hanya sekitar 14 persen pria yang menggunakan sunscreen di wajah mereka dan kulit lain yang terpapar sinar matahari saat keluar rumah."
Tidak hanya wanita, rerata kaum pria, terutama usia antara 30 hingga 30-an tahun banyak beraktivitas di luar ruangan. Sayangnya, masih banyak yang tidak peduli dengan penggunaan Sunscreen.
Padahal tidak ada pakar kulit yang tidak sepakat dengan pentingnya perlindungan kulit dari sinar ultraviolet (UV) matahari. Penggunaan Sunscreen tidak semata-mata untuk menjaga agar kulit tetap mulus dan sedap dipandang.
Isu perubahan iklim tengah menjadi perhatian global. Penipisan lapisan ozon secara terus-menerus menempatkan setiap penghuni bumi dalam risiko tersendiri. Terkena paparan sinar matahari berbahaya. Radiasi UVA, UVB, dan IR tanpa henti dari matahari.
Intensitas sinar UVA sama selama musim dingin maupun musim panas. Sinar UVA inilah yang dapat menembus lebih dalam ke dalam kulit dan dapat menyebabkan kanker kulit dan penuaan kulit. Kerusakan yang disebabkan oleh sinar UVA tidak dapat dibalikkan.
Terpaan sinar matahari itu tidak mengenal jenis kelamin. Kerusakan yang ditimbulkan tidak mengenal toleransi kategoris. Baik pria, maupun wanita sama-sama menanggung dampaknya, baik dari sinar UVA (sinar UV dengan gelombang terpanjang yakni 315 - 400 nm), UVB (panjang gelombang lebih pendek dan tingkat energi yang lebih tinggi), hingga IR (Infra Red- radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak).
Sinar UVA menembus jauh ke dalam kulit yang mengakibatkan kerusakan kolagen, menimbulkan kerusakan kulit, hingga kanker kulit. Sedangkan sinar UVB Â memberikan efek pada lapisan luar kulit berupa kulit terbakar.
Tabir surya bertujuan untuk mencegah bintik hitam, melasma, hingga kanker kulit. Penyakit yang disebutkan terakhir itu disinyalir menjadi penyebab kematian paling umum keempat untuk orang dewasa antara usia 24 hingga 29. Begitu laporan dokter kulit bersertifikat lainnya, Eva Simmons-O'Brien.
Sekali lagi, penggunaan Sunscreen tidak terbatas pada kaum wanita. Tidak ada toleransi tertentu dari paparan sinar UV. Begitu juga bila kulit pria dianggap lebih "kebal" tidak berarti tidak perlu dirawat, bukan?
Penggunaanya semata-mata untuk mengurangi paparan sinar UV dengan berbagai risiko di atas. Melindungi kulit dari efek buruk radiasi dan emisi berbahaya.
Secara positif, dengan menggunakan Sunscreen secara teratur kulit pria akan mendapatkan manfaat:
Pertama, perlindungan dari sinar UV yang berbahaya.
Kedua, meningkatkan kesehatan kulit. Sebaliknya, Suncreen melindungi kolagen, keratin, dan elastin yang merupakan protein esensial kulit. Elastin menjaga kulit tetap kencang. Sementara kolagen mengencangkan kulit.
Protein kulit ini menjaga kulit tetap sehat, halus, dan kencang.
Kulit lebih terawat dan terhindar dari penuaan kulit dini dan photoaging (penuaan dini yang terjadi pada kulit disebabkan karena seringnya kulit terpapar sinar UV A dan UV B yang dihasilkan oleh sinar matahari).
Ketiga, mencegah bintik-bintik penuaan, warna kulit tidak merata, dan flek hitam di wajah. Selain itu mengurangi munculnya noda dan urat merah di wajah.
Saat kulit terpapar UVA dan UVB, sel-sel memproduksi melanin yang menyebabkan warna kulit menjadi lebih gelap dan munculnya bintik-bintik penuaan.
Untuk itu cara menghindari penuaan akibat paparan sinar matahari adalah penggunaan Suncreen.
Keempat, mencegah kanker kulit. Ada tiga jenis kanker kulit utama yakni melanoma (melanoma maligna), karsinoma sel basal, dan karsinoma sel skuamosa.
Kanker kulit terparah adalah melanoma. Sementara kanker kulit non-melanoma bisa disembuhkan bila segera diobati.
Penggunaan Sunscreen dengan memiliki SPF spektrum luas 15 atau lebih tinggi dari peringkat SPF 30 atau SPF 50 sangat membantu, baik mencetah kulit terbakar dan kecoklatan, juga mengurangi risiko penuaan kulit dini dan bahaya kanker kulit.
Kelima, memberikan perlindungan pada berbagai jenis kulit dari berbagai cuaca. Pertanyaan penting, apakah Sunscreen hanya perlu dipakai saat matahari terik? Apakah tidak perlu dipakai saat hari mendung?
Ternyata, dari penelitian, 80 persen sinar UV dapat menembus awan. Tidak memakai Sunscreen pada kondisi mendung pun bisa meningkatkan risiko terpapar UV. Begitu juga salju bisa memantulkan hingga 80 persen sinar UV berbahaya.
Begitu juga tidak mengenal warna kulit. Setiap jenis kulit tetap patut dilindungi dengan Sunscreen. Penting menggunakannya secara teratur saat keluar rumah, baik pria maupun wanita.
Jadi, penggunaan Sunscreen sebenarnya tidak mengenal kondisi cuaca dan jenis kulit.
Keenam, Sunscreen juga kaya antioksidan sehingga bisa melindungi garis-garis halus dan kerutan. Kerusakan kolagen karena sinar UVA bisa dibendung dengan penggunaan Sunscreen.
Tabir surya yang kaya antioksidan melindungi garis-garis halus dan kerutan
Ketujuh, bagaimana dengan pria dengan kulit berminyak, berjerawat, dan sensitif? Tidak sedikit pria yang memiliki jenis kulit tersebut.
Disarankan menggunakan Sunscreen ultralight atau berbasis gel atau yang bertekstur seperti gel. Jenis ini dianggap paling baik untuk memberikan perlindungan yang pas, baik menawarkan fungsi perlindungan maksimal, juga tidak semakin menonjolkan sifat berminyak pada kulit.
Dengan demikian, jelas sekiranya penggunaan Suncreen penting untuk siapa saja. Tidak mengenal jenis kelamin dan jenis kulit.
Masing-masing orang bisa memilih Sunscreen yang cocok demi mendapatkan manfaat optimal. Menggunakan tabir surya secara rutin akan memberikan faedah jangka panjang, tidak hanya sekadar terhindar dari sengatan matahari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H