Namun, wasit menganggap gol tersebut tidak sah. Para pemain Palestina terlihat kebingungan dengan keputusan tersebut.
Publik pun tentu bertanya-tanya pula. Mengapa gol tersebut dianulir? Apakah ada yang salah?
Jawabannya bis akita temukan dalam peraturan terbaru Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional atau  International Football Association Board (IFAB) pasal 14 ayat 1, tentang prosedur tendangan penalti.
Di sana tertulis demikian. "Penendang (penalti) tidak boleh memainkan bola lagi sampai bola itu menyentuh pemain lain." Dalam versi asli  bunyinya begini. The kicker must not play the ball again until it has touched another player.Â
Kita bisa melihat kembali proses eksekusi hingga terjadinya gol. Benar, bola pantulan dari eksekusi pertama Husam sama sekali tidak mengenai kiper Indonesia, juga salah satu pemain lain baik dari kubu Indonesia maupun Palestina . Â Husam justru buru-buru menyambarnya.
Apakah pemain malang itu belum mengetahui aturan baru tersebut? Atau ia terlalu bersemangat untuk membantu memperkecil ketertinggalan timnya?
Ditantang Harimau Muda
Kemenangan ini menegaskan status Indonesia sebagai tim paling konsisten dan produktif di Grup B yang juga dihuni Guam, Uni Emirat Arab, dan Malaysia.
Dua laga pertama pun berakhir dengan kemenangan. Sebelum unggul tipis 3-2 atas Uni Emirat Arab, Garuda Asia berpesta 14 gol tanpa balas ke gawang tim paling lemah di grup ini, Guam.
Indonesia pun bercokol di posisi teratas dengan poin sempurna dari tiga laga yang telah dijalani. Indonesia unggul dua angka dari Malaysia yang menuai dua kemenangan dan sekali imbang.
Harimau Muda, julukan tim muda Malaysia, membuka babak kualifikasi dengan kemenangan 4-0 atas Palestina. Lalu secara mengejutkan diimbangi Guam 1-1, sebelum menekuk Uni Emirat Arab, 3-2, beberapa jam sebelum duel Indonesia versus Palestina.