Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

3 Catatan Positif Chelsea Kala Membungkam Milan dan Cara Guardiola Memperlakukan Haaland

6 Oktober 2022   09:33 Diperbarui: 6 Oktober 2022   09:39 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Duel Chelsea vs AC Milan di matchday ketiga Grup E Liga Champions 2022/2023: AFP/GLYN KIRK

 Chelsea akhirnya merasakan kemenangan pertama di pentas Liga Champions 2022/2023 setelah melewati dua laga pertama yang sulit.

Usai ditekuk Dinamo Zagreb dan diimbangi Red Bull Sazburg, The Blues pun bisa tersenyum. Kemenangan atas AC Milan di matchday ketiga Grup E, Kamis (6/10/2022) dini hari WIB memberikan arti tersendiri.

Kemenangan istimewa tiga gol tanpa balas menghadapi tim kuat, jawara Serie A, di hadapan pendukung sendiri di Stamford Bridge. Terjadi setelah awal musim yang dingin yang berujung dengan pemecatan mengagetkan Thomas Tuchel.

Graham Potter pun bisa menunjukkan magisnya di tengah kondisi internal tim yang seperti kehilangan gairah. Membuat Rossoneri tak berkutik dengan dominasi, pertahanan yang membaik, dan kecemerlangan sejumlah pemain.

Pertama, dominasi Chelsea.

Menilik statistik akhir, Chelsea mencatatkan penguasaan bola 51 persen dan melepaskan 10 percobaan dengan enam di antaranya tepat sasaran.

Sementara tim tamu, benar-benar berada dalam tekanan dan penguasaan Si Biru. Milan hanya bisa mengukir satu "shots on target" dari empat upaya.

Satu-satunya kesempatan itu terjadi melalui Rade Krunic di penghujung babak pertama. Setelah jeda, kendali permainan sepenuhnya di pihak Chelsea.

Kedua, kemenangan ini ditandai oleh penampilan individual para pemain dan beberapa di antaranya cukup mencuri perhatian.

Tiga gol Chelsea diciptakan oleh tiga pemain berbeda. Wesley Fofana memecah kebuntuan di menit ke-23. Bermula dari kemelut di mulut gawang Ciprian Tatarusanu menyambut sepak pojok, bek mahal yang baru didatangkan itu berhasil mencatatkan namanya di papan skor.

Sayangnya, pemain berusia 21 tahun itu harus ditarik keluar sebelum babak pertama usai. Kinerjanya bersama Thiago Silva dan Kalidou Koulibaly terjalin baik untuk membentuk benteng pertahanan kokoh.

Mantan pemain Leicester City kelahiran Pantai Gading itu mengalami cedera. Ia pun digantikan oleh Trevoh Chalobah.

Lalu, Pierre-Emerick Aubameyang mencetak gol kedua Chelsea di menit 56. Gol yang memberinya kelegaan.

Pemain berpaspor Gabon ini tentu merasa tidak nyaman dalam beberapa waktu terakhir. Sebab tak lama setelah meninggalkan Barcelona harus ditinggal Tuchel, mantan manajer yang bekerja sama dengannya di Borussia Dortmund.

Mereka baru reuni satu laga sebelum perpisahan yang mengguncang itu terjadi. Berkat dukungan klub dan sang manajer baru, tampaknya Auba bisa mengatasi situasi sulit itu.

Seperti yang ia tunjukkan dalam kemenangan Chelsea atas Crystal Palace, empat hari lalu, dengan kejeliannya memanfaatkan celah dan dipertegas di laga ini. Auba membuktikan dirinya masih bertaji. Nalurinya sebagai pemburu gol belum juga redup. Auba masih pantas mendapat kepercayaan dan memikul harapan Potter dan Chelsea.

Gol ketiga Chelsea ke gawang Milan dicetak oleh Reece James. Gol di menit ke-62 itu menunjukkan pemain 22 tahun ini memiliki kemampuan tidak hanya untuk melindungi area pertahanan, tetapi juga ikut membantu menekan dan mencetak gol.

Pemain asal Inggris itu jeli memanfaatkan sisi kiri pertahanan Milan yang longgar. Ia melakukan penetrasi sebelum melepaskan tembakan dari sudut sempit yang bersarang di tiang dekat. Kiper Milan tidak memiliki waktu untuk bereaksi.

James menjadi pemain yang paling menonjol di laga ini. Ia apik dalam bertahan namun atraktif saat menyerang. Ia dianggap sebagai bek dengan paket lengkap. Punya kemampuan bertahan yang baik dan kuat dalam menyerang. Skill mumpuni yang ditopang oleh fisik yang kuat serta mental yang tangguh.

Sebelum memastikan Chelsea meraih tiga poin, bek kanan itu pun ikut membantu Aubameyang dengan umpan silang akurat. Cara yang hampir sama ia lakukan beberapa hari lalu.

Penampilan James yang semakin membaik memberikan isyarat kepada pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate. Bahwa pemain tersebut tetap patut diperhitungkan dan diberi kepercayaan lebih.

Bermain baik membuat Southgate semakin dilema. Memilih antara James atau Trent Alexander-Arnold adalah sesuatu yang sulit. Trent memang sempat disorot, namun perlahan-lahan ia mulai mendapatkan kembali simpati.

Ketiga, kredit juga patut diberikan kepada Potter. Manajer asal Inggris itu sudah membantu Chelsea meraih kemenangan penting yang membuat mereka bisa tetap berharap bisa melangkah jauh di pentas Eropa kali ini.

Tambahan tiga angka, Chelsea kini mengemas empat poin dan berada di urutan kedua. Klub asal London itu tertinggal satu angka di belakang RB Salzburg di puncak klasemen Grup E dan hanya unggul selisih gol dari Milan, dan memimpin satu angka di depan Dinamo Zagreb di posisi terbawah.

Jelas, persaingan di grup ini makin ketat. Setiap kontestan masih memiliki peluang dengan tiga laga terakhir yang tak ubahnya partai final bagi mereka.

Potter memberikan para pemain Chelsea kepercayaan diri untuk bersaing di laga-laga krusial nanti. Harapan besar kini berangsur-angsur bisa ia pikul.

Usai memetik tiga poin dari Palace, akhir pekan lalu, Potter mengakui mereka menang karena faktor keberuntungan.

Apakah kemenangan kali ini sama sekali lepas dari campur tangan Dewi Fortuna? Dengan kata lain, apakah Chelsea memang pantas meraih kemenangan?

Seperti sudah disinggung, beberapa faktor di atas turut menjadi pembeda. Selain, kenyataan yang tak bisa ditampik dari performa Milan yang jauh dari memuaskan. Milan yang jarang mengancam, Rafael Leao yang cepat tetapi seperti kehilangan taji, serta satu peluang Krunic yang hilang begitu saja.

Tentang Haaland

Lagi-lagi Erling Haaland membuat dunia terpukau. Pemain muda ini mencetak sepasang gol dalam kemenangan 5-0 Manchester City atas FC Copenhagen. Kemenangan itu terjadi di Etihad Stadium yang disarati pendukung The Citizen.

Eks pemain Borussia Dortmund itu mencetak brace untuk membuka keunggulan Manchester Biru di menit ketujuh dan menggandakan keunggulan di menit 32. Sebelum Davit Khocholava mencetak gol bunuh diri, enam menit sebelum babak pertama berakhir.

Haaland bisa saja mencetak "hat-trick" seandainya Pep Guardiola tak mengistirahatkannya. Haaland diganti Cole Palmer sejak awal babak kedua. Sepakan penalti Riyad Mahres (menit 55) dan aksi Julian Alvarez (menit 76) kemudian menutup pesta gol tuan rumah.

Guardiola memiliki alasan tersendiri tidak memberi Haaland waktu bermain penuh. Ia tahu pemain itu sungguh dibutuhkan. Haaland bisa menjawab kepercayaan itu dengan banyak gol, seperti yang ia lakukan dengan mengukir trigol secara beruntun di Etihad.

Namun, mantan juru taktik Barcelona itu paham Haaland bukanlah robot. Pemain itu adalah aset yang harus dijaga dan diperlakukan secara tepat. Ia memang mesin gol tetapi juga rentan cedera.

Selain itu, ketimbang memilih tambahan gol atau membiarkan pemain itu mendapat waktu istirahat lebih, Guardiola lebih memilih yang kedua. City sudah dalam posisi unggul. Tim tamu pun tidak memberi perlawanan ketat.

Guardiola tahu para pemain lain bisa mengisi celah yang ditinggalkan Haaland. Permainan City juga bisa tetap terjaga meski menghadapi  pertahanan rapat klub asal Denmark yang sejatinya bukan lawan sepadan.  

Setelah Haaland diistirahatkan, sengatan City berkurang. Namun, tuan rumah tetap bisa mendominasi pertandingan dan menciptakan beberapa peluang yang berujung pada dua gol terakhir.

Lebih dari itu, Guardiola sudah menyiapkan target tersendiri bagi Haaland. Mereka akan menghadapi laga krusial akhir pekan ini.

"Jika pertandingan akan ketat, Erling akan melanjutkan tetapi lebih baik beristirahat untuk Southampton -- yang kami tidak bisa kami kalahkan musim lalu," begitu Guardiola memberi alasan melansir manchestereveningnews.com.

Selain itu, terlalu fokus dan bergantung pada Haaland juga memiliki konsekuensi tersendiri. City punya kedalaman skuad yang baik. Di tengah jadwal pertandingan yang padat menjelang Piala Dunia 2022, baiklah untuk memaksimalkan segenap sumber daya pemain.

City masih harus bermain 10 kali sebelum jeda untuk pesta sepak bola empat tahunan di Qatar pada 12 November nanti.

Ada sekitar 20 pemain, penting untuk memberi setiap pemain menit bermain agar mereka semakin terbiasa dan tidak merasa tidak berfungsi.

Begitu juga ketika Haaland berada di sisi lapangan, pemain seperti Mahrez bisa kembali ke bentuk terbaik. Seperti kita tahu, pemain 31 tahun itu adalah pencetak gol terbanyak City musim lalu dengan 24 gol.

Namun, penggawa Aljazair itu mengalami asal musim yang sulit. Guardiola sudah wanti-wanti agar ia perlu meningkatkan kebugaran fisik bila ingin mendapat kesempatan.  Gol ini menjadi tanda positif bahwa ia masih tetap bisa diandalkan, selain Haaland.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun