Pedri mampu memanfaatkan ketidakcermatan kiper tuan rumah Andre Onana saat berusaha menghadang umpan silang. Sayangnya, gol tersebut dianulir usai wasit meninjau VAR.
Gol pemain 19 tahun itu sejatinya membuat Barcelona bisa menyamakan kedudukan sehingga pulang dengan satu poin, setelah tendangan mendatar Hakan Calhanoglu dari luar kotak penalti di penghujung babak pertama tak bisa digagalkan Marc-Andre Ter Stegen.
Xavi protes keras saat wasit menganggap gol tersebut tidak sah. Eks pemain Barcelona dan timnas Spanyol itu diganjar kartu kuning.
"Wasit seharusnya ada di sini menjelaskan mengapa dia membuat keputusan ini, apakah dia membuat kesalahan atau tidak. Itu akan lebih memanusiakan mereka. Hari ini saya benar-benar tidak bahagia. Saya merasa ada ketidakadilan yang nyata." Begitu komentar Xavi melansir bbc.com (5/10/2022).
Barcelona sebenarnya juga diuntungkan wasit. Handball Eric Garcia di menit ke-23 diselamatkan VAR. Begitu juga kejadian lima menit berselang. Serangan balik cepat yang disempurnakan Joaquin Correa dianulir karena sang pemain dianggap lebih dahulu berada dalam posisi offside.
Beberapa insiden di laga ini memang menimbulkan polemik. Terlepas dari kontroversi tersebut, Barcelona seharusnya menyesali permainan mereka secara keseluruhan.
Betapa tidak. Menguasai bola 72 persen, namun hanya mampu menciptakan 2 tendangan tepat sasaran, sama banyak dengan Inter yang memiliki "ball possession" 28 persen.
Sekali lagi, Barcelona memang unggul dalam penguasaan bola. Namun, mereka tidak sanggup mengrekasi banyak peluang, apalagi menciptakan gol dari skema permainan yang terorganisir.
Satu dari dua peluang emas diukir Dembele dengan tendangan keras yang membentur mistar gawang, beberapa menit sebelum Pedri mencetak gol.
Pesona para pemain seperti Robert Lewandowski, Raphinha, Pedri, Gavi, Ousmane Dembele, Frank Kessie, hingga Ansu Fati tenggelam di balik kedigdayaan Inter mengawal benteng pertahanan.