Keunggulan
Soal-soal teknis di atas sepertinya tidak mutlak. Bisa saja ada yang tidak sependapat dengan klaim distribusi suhu dan waktu pemanasan pada kompor listrik.
Sebaliknya, ada yang menganggap tekanan gas terkadang tidak merata sehingga mempengaruhi nyala api. Bila api tidak merata, maka tingkat kematangan makanan berpengaruh. Satu sisi matang, sementara sisi lain tidak. Pemanasan efektif justru ada pada kompor listrik.
Kompor listrik juga dinilai lebih menjamin dapur tetap bersih. Asap pembakaran kompor listrik tidak membuat dinding dan lemari kotor.
Selain itu, kompor listrik dianggap lebih mudah dibersihkan. Pembersihannya pun lebih mudah dan tidak memakan waktu lama.
Begitu juga soal biaya. Berapa harga tabung gas saat ini? Berapa ongkos yang harus dikeluarkan untuk isi ulang gas dan mengganti regulator? Bila ditotal, seberapa besar pengeluaran biaya operasional kompor gas dibanding kompor listrik?
Soal ini tentu membutuhkan pengamatan mendalam. Sebab, muncul pula pandangan, kompor listrik dianggap lebih baik dibanding kompor gas dalam hal pengeluaran.
Harga kompor listrik cukup rendah meski beberapa model lebih mahal. Namun, tersedia banyak pilihan untuk menekan anggaran.
Bagaimana pengalaman Anda menggunakan kompor gas? Sudah siap beralih ke kompor listrik? Bila Anda sudah beralih ke kompor listrik, bagaiamana suka-dukanya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H