Pada Kejuaraan Dunia tahun ini di Jepang, langkah mereka dihentikan pasangan Inggris, Ben Lane/Sean Vendy di perempat final, 15-21 dan 9-21, tak sampai 30 menit. Kekalahan menyakitkan itu sekaligus mengakrabkan mereka dengan "kutukan" di pentas elite itu.
Sepekan kemudian, keduanya tersih lebih awal di Japan Open. Mereka dihentikan pasangan Korea Selatan, Kim Gi-jung/Kim Sa-rang setelah bertarung ketat tiga gim, 21--17, 17--21, dan 24--26.
Selamat Hoki/Kobayashi
Bila The Minions menunjukkan tren penurunan, tidak demikian Hoki/Kobayashi. Pasangan Negeri Sakura itu mencatatkan peningkatan yang signifikan sejak tahun lalu.
Mereka menjadi juara dunia 2021, lalu naik podium tertinggi di tahun yang sama di Denmark, Indonesa Masters, dan BWF World Tour Finals.
Setahun kemudian, mereka mampu menjaga laju positif sejak awal tahun. Menjuarai Thailand Open dan Malaysia Open.
Meski gagal di dua turnamen di kandang sendiri, Kejuaraan Dunia dan Japan Open, perolehan poin mereka sudah mendekati The Minions.
The Minions yang hanya memenangkan Hylo Open 2021 dan Indonesia Open 2021 serta gagal total sejak awal 2022 tak bisa membendung laju Hugo/Kombayashi ke posisi teratas.
Patut diakui, selain The Minions, penampilan pasangan elite lainnya yakni Lee Yang/Wang Chi-Lin juga setali tiga uang.
Sejak meraih "hat-trick" di Leg Asia yang digelar di Thailand (Yonex Thailand Open, Toyota Thailand Open, dan BWF World Tour Finals 2020) pada awal Januari 2021 dan berpuncak pada medali emas Olimpiade Tokyo 2020 pada 30 Juli 2021, performa pasangan Taiwan ini mengalami antiklimaks.
Mereka kesulitan untuk menemukan kembali bentuk terbaik dalam turnamen-turnamen selanjutnya. Alhasil, pundi-pundi poin mereka tak mengalami perubahan signifikan, ranking dunia stagnan, dan tak bisa ikut menjegal Hugo/Kobayashi ke puncak dunia.