Mantan pelatih Brighton & Hove Albion itu tidak hanya bereksperimen dengan Marc Cucurella. Lebih mengejutkan lagi adalah menempatkan Sterling sebagai bek sayap kiri.
Sebuah kejutan yang berani dari pelatih yang belum lama bertugas menangani tim besar di kompetisi penuh tekanan.
Sepanjang babak pertama mereka bisa menciptakan sejumlah peluang dengan mengerahkan sebagian besar amunisi di lini depan.
Sterling yang hampir melakukan blunder untuk Benjamin Sesko yang berhasil ditepis Kepa Arrizabalaga akhirnya menebusnya dengan gol.
Gol yang cukup mengubah permainan Chelsea. Sayangnya, mereka kebobolan oleh kecerobohan.
Pergantian besar-besaran pun tidak membuahkan hasil. Di penghujung laga, Broja hampir saja mencatatkan namanya di papan skor bila saja tembakannya mengenai sasaran.
Hanya itu saja cara Chelsea menunjukkan dominasinya yang membuat debut Potter tak berakhir manis.
Ketiga, hasil ini jelas menunjukkan Potter masih harus bekerja lebih keras untuk kembali membangun kekuatan Chelesea. Setelah mengeluarkan banyak uang untuk belanja, tim ini belum juga mencapai tingkat soliditas dan produktivitas yang diinginkan.
Jelas itu menunjukkan ada banyak kekurangan yang harus dibereskan. Namun, performa Chelsea hari ini lebih baik dari pekan buruk sebelumnya.
Tidak hanya dari hasil akhir, tetapi juga dari permainan keseluruhan. Satu angka dari laga ini jelas belum cukup membuat Si Biru aman.
Chelsea masih mendekam di dasar klasemen Grup E. Tertinggal tiga angka dari AC Milan di puncak yang mengirim Dinamo Zagreb ke posisi kedua berkat kemenangan 3-1.