"Hal semacam ini melampaui sepak bola, kita berbicara tentang kehidupan manusia di sini.” (Xavi Hernandez)
Pertandingan antara Barcelona menghadapi tuan rumah Cadiz di pekan kelima LaLiga Spanyol 2022/2023, Minggu (11/9/2022) dini hari WIB, mengirim banyak pesan.
Tidak hanya tentang dominasi Barcelona atas tuan rumah dengan penguasaan bola 71 persen berbanding 29 persen.
Superioritas tim tamu yang ditunjukkan pula dengan 16 tendangan ke arah gawang dan delapan di antaranya mengenai target. Lantas berakhir dengan empat gol tanpa balas.
Tiga poin penting yang dipetik Barcelona untuk mengirim mereka sementara ini ke puncak klasemen, menggusur Real Madrid ke posisi kedua. Poin sempurna untuk menambah koleksi poin Blaugrana menjadi 13, unggul satu angka dari rival bebuyutan itu.
Tidak pula semata-mata tentang aksi Robert Lewandowski yang kembali menyumbang gol. Striker yang rela meninggalkan kemapanan bersama Bayern Muenchen untuk menjemput babak baru penuh tantangan dan tanda tanya.
Bomber asal Polandia yang tengah pekan ini mengukir "hat-trick" di pentas Liga Champions untuk membuktikan dirinya masih bertaji dan menjadi satu-satunya pemain yang bisa melakukan itu dengan tiga klub berbeda. Lewandowski sudah melakukannya bersama Borussia Dortmund dan Muenchen.
Lewandowski yang menyumbang satu gol di menit ke-65, memberi Barca gol kedua setelah Frenkie De Jong mengakhiri paceklik gol di paruh pertama dengan golnya di menit ke-55.
Lewandowski bisa saja mencetak lebih banyak gol bila ia diturunkan sejak awal. Baru memasuki lapangan di menit ke-56 menggantikan Memphis Depay, ia sudah langsung berpartisipasi mencatatkan namanya di papan skor tak lebih dari 10 menit kemudian.
Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez melakukan banyak perubahan. Jules Kounde misalnya diistirahatkan, sebagai gantinya Gerard Pique mengisi starting line-up.
Xavi pun memberi tempat kepada para pemain yang baru diboyong di bursa transfer musim panas ini. Eks pemain Arsenal, Hector Bellerin diberi kesempatan debut. Bellerin ikut berkontribusi bagi gol yang diciptakan Lewandowski.
Marcos Alonso juga mendapat menit bermain. Mantan bek Chelsea itu merasakan kesempatan bermain dengan seragam baru mulai menit ke-12 setelah Xavi menarik keluar Balde.
Ansu Fati yang menggantikan Raphinha di menit ke-72 turut memberi perubahan dengan golnya di menit ke-86. Ousmane Dembele yang juga menjadi pemain pengganti setelah bertukar kesempatan dengan Ferran Torres akhirnya mengunci kemenangan tim tamu dengan gol di penghujung laga.
Laga ini pun tidak hanya menunjukkan ketakberdayaan Cadiz di hadapan Barcelona yang begitu superior. Cadiz yang selalu berada dalam tekanan meski mendapat dukungan luas dari pinggir lapangan. Cadiz yang sama sekali tak mampu memberikan satu pun ancaman berarti sepanjang pertandingan.
Cadiz yang tengah berjuang agar bisa meraih poin pertama setelah di empat laga sebelumnya selalu berakhir menyakitkan.
Hasil minor ini membuat mereka tetap mendekam di dasar klasemen, lebih malang ketimbang Getafe dan Elche, sesama penghuni zona merah, yang sudah mendapat satu angka dari empat laga terakhir.
Pertandingan kali ini tidak hanya tentang siapa yang menang dan siapa yang kalah. Tidak hanya semata-mata soal siapa yang beruntung mencetak gol dan siapa yang kemudian harus tertunduk lesu. Tidak hanya tentang fan mana yang akhirnya bisa bersorak, dan penggemar mana yang hanya bisa mengelus dada.
Laga ini menunjukkan dengan jelas bahwa pertandingan sepak bola tidak hanya tentang skor.
Pesan Kemanusiaan
Bila kita menyaksikan laga ini, sempat terjadi insiden setelah menit ke-81. Saat Barcelona tengah memimpin dua gol dan Cadiz tengah berjuang agar tidak semakin kehilangan muka.
Tiba-tiba ada sesuatu yang mencuri perhatian di belakang gawang selatan. Seorang suporter mengalami serangan jantung.
Jeremias Ledesma sigap berlari membelah lapangan. Ia bergegas mengambil peralatan medis terutama alat picu jantung untuk dilemparkan ke tribun. Dari dalam lapangan, kiper Cadiz asal Argentina itu memantau dengan penuh kecemasan.
Sesekali ia mengacungkan jempol ke arah penggemar dengan penuh penasaran. Ia ingin memastikan segala sesuatu berjalan lancar. Namun, tampaknya situasi tak mudah dikendalikan.
Pemain pengganti Cadiz, Jose Mari kemudian berlari di pinggir lapangan dengan tandu. Ia bergegas mendampingi seorang petugas medis.
Para pemain dari kedua kubu ikut prihatin. Bek Barcelona Ronald Araujo dan pemain Cadiz, Fali terlihat berdoa. Yang lain menunggu dengan penuh harap.
Laga kemudian dihentikan cukup lama, hampir satu jam lamanya. Melansir dailymail.co.uk, seturut keterangan presiden Cadiz, Manuel Vizcaino, penggemar malang itu berhasil mendapat pertolongan pertama dan dilarikan ke rumah sakit.
Tidak ada pemain dan pelatih yang keberatan laga itu dihentikan. Jeda itu tidak membuat berang para penonton.
Xavi, menukil bbc.com, mengakui, "Kami semua setuju untuk menghentikan [permainan]."
Alasan Xavi jelas menunjukkan bahwa kemanusiaan adalah segala-galanya. Nyawa manusia adalah yang utama. Tidak ada yang lebih penting dari itu.
"Hal semacam ini melampaui sepak bola, kita berbicara tentang kehidupan manusia di sini."
Kita sepakat sepak bola adalah soal kompetisi, persaingan, uang, gengsi, juga hiburan. Namun, di hadapan kemanusiaan, kita semua harus tunduk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H