Selain tertinggal dalam ranking dunia, Jorji pun baru sekali menang atas Chen dalam empat pertemuan mereka.
Dua laga terakhir, masing-masing di Kejuaraan Dunia 2018 dan Kejuaraan Asia 2019 menjadi milik Chen.
Jorji tetap memiliki harapan. Statistik yang kurang berpihak padanya tidak menjadi alasan untuk menyerah sebelum bertanding.
Pemain kelahiran Wonogiri 23 tahun silam bermain baik dalam dua laga awal. Ia tampil lepas setelah mampu mengurai dan melepas berbagai beban dan ekspektasi yang selama ini membelenggunya. Versi terbaiknya pun mulai terlihat.
Di sisi lain, Jorji dan Chen sudah lama tidak bersua. Setidaknya ada jeda sekitar tiga tahun yang membuat Jorji bisa semakin melupakan sejenak masa lalu itu dan mengeluarkan permainan terbaiknya.
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga diuji jagoan China. Pasangan yang sempat berpisah setelah salah satunya harus kembali dengan pasangan lama di Kejuaraan Dunia 2022 akan kembali menghadapi Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Chen/Jia adalah unggulan sekaligus ganda putri terbaik saat ini. Walau begitu, Apri/Fadia tak perlu terlalu risau. Sebab, skor pertemuan mereka kini sama kuat 1-1 dengan pertandingan terakhir menjadi milik Apri/Fadia.
Apri/Fadia yang belum lama berpasangan langsung tancap gas. Meraih sejumlah gelar dengan menjadi pembunuh para raksasa. Chen/Jia pun sudah pernah merasakan sakitnya dikalahkan pasangan muda itu.
Itu terjadi di perempat final Malaysia Open 2022. Apri/Fadia yang di turnamen ini ditempatkan sebagai unggulan kedelapan, menang rubber game, 14-21 21-13 dan 21-16.
Bagi Apri/Fadia kemenangan itu sekaligus balas dendam atas kekalahan mereka di pertemuan pertama yang terjadi belum lama berselang yakni di babak final Indonesia Masters 2022 dengan skor 18-21 dan 12-21.
Lantas, siapa paling berpeluang merebut kemenangan di pertemuan ketiga ini?