Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Tangan Dingin Rexy Mainaky di Balik Rekor Baru Ganda Putra Malaysia dan Rekap Final BWC 2022

28 Agustus 2022   22:15 Diperbarui: 29 Agustus 2022   16:21 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau usia The Daddies sudah lewat kepala tiga bahkan mendekati kepala empat, mereka tetap memiliki api semangat. Ambisi dan tekad untuk menjaga persaingan dengan pasangan-pasangan yang (jauh) lebih muda.

Kemenangan atas Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di babak semifinal, membuat The Daddies begitu dekat dengan gelar juara dunia keempat. Kemenangan dalam "all Indonesian semifinal" atas pasangan yang lebih muda dengan catatan impresif sepanjang tahun ini menempatkan mereka di posisi yang lebih diunggulkan.

Statistik tidak selalu menjamin hasil akhir. Belum pernah kalah di turnamen akbar tahunan itu tidak berarti tidak bisa dikalahkan. "Head to head" 7-3 bukan angka mati.

Aaron/Soh sukses membalikkan angka-angka yang menempatkan mereka seperti liliput di hadapan pasangan senior yang dikagumi hampir semua pasangan muda dari berbagai negara.

Apa yang membuat Aaron/Soh berhasil kali ini?

Patut dicatat, ini merupakan kemenangan ketiga pasangan andalan Negeri Jiran. Sebelumnya mereka mengandaskan The Daddies dalam perebutan medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, 17-21 21-17 dan 21-14 dan di babak perempat final Malaysia Open 2022 juga dalam tiga gim dengan skor akhir 21-13 20-22 dan 21-19.

Aaron/Soh mengawali pertandingan di bawah tekanan dan kendali The Daddies. Mereka tertinggal cukup jauh dalam kedudukan 12-18 karena permainan taktis dan pertahanan rapat yang sulit ditembus.

Namun, mereka tak patah arang. Keduanya berhasil menemukan cara untuk merusak pola permainan The Daddies. Mereka sanggup menggunakan keunggulan mereka pada momen yang tepat.

Unggul secara fisik mereka berusaha merapatkan pertahanan dan berbalik menyerang tanpa ampun. Baik Aaron dan Soh tidak terpaku pada keunggulan masing-masing sebagai pemain belakang dan pemain depan. Keduanya, sepertinya sudah mempersiapka diri dengan sungguh untuk menjadi pemain serba bisa. Modal penting untuk menghadapi laga-laga krusial seperti ini.

Pertahanan The Daddies mulai terbongkar. Lawan mulai didikte. Poin demi poin pun berhasil diraih. Meraih sembilan dari 10 poin penting untuk membalikkan keadaan dan merebut gim pertama.

Kemenangan di set pertama ini sungguh krusial. Sebab, kepercayaan diri mereka mulai tebal. Aaron/Soh mulai nyaman dan konsisten menjalankan strategi yang sama di gim kedua, sementara The Daddies mulai kesulitan untuk bangkit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun