Bagi The Daddies kemenangan 21-8 dan 21-14 menjadi yang kelima dalam lima pertemuan atas atas pasangan non-unggulan itu. Dengan kata lain, Arjun/Kapila belum berhasil memutus tren negatif saat bersua pasangan senior itu.
Selanjutnya, pertemuan antara The Daddies kontra Fajar/Rian adalah hiburan bagi para penggemar. Fan di Tanah Air hanya perlu menikmati dua pasangan itu beradu menjadi yang terbaik untuk bertarung memperebutkan medali emas.
Sejujurnya, laga ini benar-benar menarik dan seharusnya menyita perhatian. Bukan karena pertandingan ini ditempatkan sebagai pembuka babak semifinal pada Sabtu (27/8/2022) pagi WIB.
Di satu sisi, pertandingan ini merupakan pertemuan kelima mereka. Statistik mencatat. Empat pertemuan sebelumnya berakhir sama kuat.
Kedua pasangan ini saling mengalahkan. Sebelum Fajar/Rian membekuk The Daddies di final Malaysia Masters 2022, 21-12 dan 21-19, The Daddies lebih dahulu memberi juniornya pelajaran di semifinal Indonesia Masters 2020 dengan skor 21-12, 18-21, dan 21-17.
Bahkan, mereka pernah saling adu di ajang ini. Itu terjadi pada edisi 2019 di babak yang sama. Kala itu, The Daddies keluar sebagai pemenang dengan skor 21-16 15-21 dan 21-10.
Pertemuan kelima ini adalah partai ulangan edisi tiga tahun lalu yang akan menentukan siapa yang berhak ke partai pamungkas untuk memperebutkan medali emas, serentak memimpin dalam skor pertemuan.
Di sisi lain, duel ini akan mempertemukan pasangan senior yang sungguh kaya pengalaman menghadapi pasangan yang lebih muda namun paling konsisten dalam setahun terakhir.
Pengalaman The Daddies di Kejuaraan Dunia hampir tak tertandingi pasangan ganda putra lainnya. Pasangan ini memiliki prestasi mentereng. Mereka belum pernah kalah sebagai pasangan di Kejuaraan Dunia. Catatan kemenangan mereka sempurna: 15-0.
Sebagai individu, pencapaian mereka pun tak kalah gemilang dengan pasangan berbeda. Babah Ahsan sudah tampil di lima edisi Kejuaraan Dunia dengan tiga pasangan berbeda dan berbuah lima medali (tiga medali emas, satu perak, dan satu perunggu).