Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Kalah "Nyesek" Jonatan Christie, Ginting Gagal Revans, dan Menikmati Sajian Berkelas "All Indonesian Semifinal" Ganda Putra

26 Agustus 2022   21:01 Diperbarui: 26 Agustus 2022   21:02 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fajar/Rian (kiri) dan The Daddies akan bertemu di semifinal BWC 2022, mengulangi pertemuan mereka di ajang serupa di babak yang sama 2019 lalu: BWF Badminton via Tribunnews.com

Jojo harus rela kehilangan kesempatan emas ke babak empat besar sekaligus balas dendam atas kekalahannya di perempat final All England 2022.

Saat itu, Jojo menyerah straight set 10-21 dan 15-21. Kali ini, Jojo takluk 21-14 11-21 dan 20-22.

Jojo memang masih memimpin dalam skor "head to head" dengan 6 kemenangan dalam 10 pertemuan atas pemain berperingkat 4 BWF itu. Namun, kekalahan hari ini sungguh disesali. Pertandingan yang "nyesek banget" bagi fan di Tanah Air.

Namun, di balik hasil negatif itu, performa Jojo semakin berkembang. Ia tampil baik sejak pertandingan pertama. Kesabaran, fokus, ketepatan, hingga keberanian mengambil keputusan makin baik. Bisa jadi, hari ini keberuntungan tidak memeluknya.

Gagal revans

Pada pertandingan lainnya, Ginting kembali harus mengakui keunggulan Viktor Axelsen. Ginting kembali gagal merubuhkan tembok kokoh asal Denmark itu.

Dibandingkan dua pertemuan sebelumnya di babak perempat final Indonesia Open 2022 dan di babak yang sama di Malaysia Open 2022, kali ini Ginting justru kalah dua gim, 10-21 dan 10-21.

Axelsen yang merupakan unggulan teratas mampu mendominasi pertandingan. Penguasaan lapangan yang baik, pukulan yang presisi, smes kencang, hingga pertahanan rapat berhasil meredam pesona Ginting.

Axelsen sungguh memanfaatkan berbagai keunggulannya. Sebaliknya, Ginting yang menempati unggulan keenam tak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik.

Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu terlihat kelelahan. Buntut dari pertandingan melelahkan menghadapi Shi Yuqi di babak sebelumnya. Fokus, kecepatan, daya ledak, hingga ketahanan fisik Ginting sudah terkuras demi mengakhiri enam kekalahan beruntun atas pemain China itu.

Ternyata "pecah telur" yang berhasil itu harus dibayar mahal dengan penampilan antiklimaks saat menghadapi Axelsen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun