Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Menyoal Kegagalan Minions, Peluang Ginting Kontra Axelsen, dan Skenario 2 "Perang Saudara" di Semifinal BWC 2022

25 Agustus 2022   21:58 Diperbarui: 26 Agustus 2022   08:17 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Statistik Ginting vs Axelsen: tournamentsoftware.com

Lane/Vendy terus menekan, meraih banyak keuntungan, hingga mampu mengunci pertandingan dengan selisih poin signifikan.

"Hari ini mainnya tidak keluar semua. Tertekan sejak awal dan kita tidak bisa keluar dari tekanan itu. Tidak menyangka hasilnya akan seperti ini. Pastinya sedih dan kecewa, kita ingin juara dunia dan sudah coba mengeluarkan kemampuan terbaik tapi memang mungkin belum rezeki," begitu Sinyo meratapi kekalahan mereka.

Minions seperti kembali terperangkap "kutukan." Belum berhasil berbicara banyak di kejuaraan akbar sekelas Kejuaraan Dunia dan Olimpiade, bertolak belakang dengan performa, prestasi, dan hasil baik mereka dalam lima tahun terakhir di berbagai turnamen lain yang begitu mentereng.

Kemenangan ini membuat Lane/Vendy menyamakan skor pertemuan dengan Minions menjadi 1-1 dan berhak atas tiket ke babak delapan besar.

Ginting "pecah telor"

Permainan net Anthony Sinisuka Ginting berusaha disambar Shi Yuqi. Upaya tersebut gagal. Ginting sukses meraih poin kemenangan dalam pertandingan rubber game berdurasi satu jam lebih itu.

Senyum Ginting mengembang. Lawannya asal China hanya bisa tersenyum kecut. Kemenangan 21-11, 13-21, 21-18 sungguh berarti bagi pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat.

Tidak hanya berarti satu tiket perempat final menjadi miliknya. Kemenangan yang mengakhiri enam kekalahan beruntun dalam enam pertemuan sebelumnya. Mulai dari Kejuaraan Dunia Junior 2014 hingga Swiss Open 2019.

Ya, waktu terpaut cukup lama sejak pertemuan sebelumnya. Sepak terjang kedua pemain ini bergerak berlawanan. Shi pernah berada di jajaran elite dan kini terlempar ke posisi 25 dunia. Sementara Ginting, meski masih berkarib dengan virus inkonsistensi, ranking dunianya masih bisa terjaga di 10 besar.

Ginting, seperti kita akui memiliki keistimewaan. Bila tampil dalam bentuk terbaik maka tidak ada lawan yang tak bisa ia taklukkan.

Harapan itu kini berhembus kencang jelang perebutan tiket semifinal. Lawan yang ia hadapi akan lebih tangguh dari Shi Yuqi. Dia adalah Viktor Axelsen, tunggal putra fenomenal yang seperti tak menemukan lawan sepadan dalam lebih dari setahun terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun